Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 diprediksi akan meningkatkan permintaan beras untuk kebutuhan bantuan sosial (bansos).
Menyikapi hal ini, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Ia juga tegas bilang belum ada keputusan penambahan impor untuk kebutuhan hajatan rakyat itu. Hingga kini penugasan impor beras kepada Bulog masih sama yakni 3,6 juta ton di tahun ini.
"Insyaallah cukup (untuk pilkada)," ujar Bayu kepada Kontan.co.id, Minggu (21/7).
Bayu mengklaim pengadaan beras dari luar bukan satu-satunya opsi untuk pemenuhan beras dalam negeri. Lebih dari itu, penyerapan dalam negeri menjadi hal utamanya yang dilakukan oleh Bulog.
Baca Juga: Dituduh Mark Up, Bos Bulog Beberkan Mekanisme Lelang Beras Impor
"Impor 3,6 juta ton, tapi kami lebih intensifkan untuk pengadaan dalam negeri," imbuh Bayu.
Terpisah, Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nyoto Suwigno mengatakan realisasi impor beras telah mencapai 2,3 juta ton. Sementara realisasi pengadaan beras dari dalam negeri mencapai 605 ribu ton, dan pengadaan berasa dalam negeri dengan skema komersial mencapai 130 ribu ton.
"Beras ini disalurkan untuk SPHP dan juga bantuan pangan untuk menjaga ketersediaan harga di tingkat konsumen," ungkapnya.
Menurutnya saat ini stok beras CBP telah mencapai 1,48 juta ton. Pihaknya juga memastikan stok ini masih mencukupi untuk kebutuhan beras nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News