kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Ada Pemilu dan Ramadan, Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Capai 5,1% di Kuartal I


Selasa, 12 Maret 2024 / 21:32 WIB
Ada Pemilu dan Ramadan, Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Capai 5,1% di Kuartal I
ILUSTRASI. Prospek pertumbuhan ekonomi di tiga bulan pertama atau kuartal I 2024 dinilai cukup baik.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Prospek pertumbuhan ekonomi di tiga bulan pertama atau kuartal I 2024 dinilai cukup baik. Pertumbuhan ekonomi awal tahun didorong oleh adanya momen Pemilu sekaligus Ramadan.

Ekonom dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita mengatakan, di kuartal I ini terdapat momen Pemilu dan dua jenis bansos yang dirapel untuk tiga bulan.

“Artinya, proyeksi konsumsi rumah tangga cukup baik di kuartal I, berkat intervensi pemerintah dan pemilu,” ujar Ronny kepada Kontan.co.id, Selasa (12/3).

Namun, kata Ronny, dari sisi performa investasi dan ekspor diperkirakan tak terlalu baik. Sebab investasi di awal belum dinamis sementara ekspor masih tertekan perlambatan ekonomi global.

“Jadi, pertumbuhan kuartal I 2024 berpotensi mencapai 4,95% - 5,1%,” imbuh dia.

Baca Juga: Daya Beli Terpukul di Momen Ramadan, Mampukah Ekonomi Tumbuh pada Kuartal I?

Ronny tak menampik, momen Ramadan dan Lebaran cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Tetapi, lanjut dia, pengaruhnya terbilang normal seperti tahun-tahun sebelumnya.

Apalagi, dalam beberapa kuartal ke belakang, pertumbuhan konsumsi tercatat masih belum terlalu tinggi, setara atau di bawah pertumbuhan ekonomi.

“Artinya, untuk pertumbuhan tahunan, pengaruhnya (Ramadan dan Lebaran) masih terbilang standar dan normal saja, karena selain ada beberapa faktor pendorong, juga terdapat faktor penekan, terutama inflasi volatile foods,” kata Ronny.

Lebih lanjut, Ronny menambahkan, konsumsi rumah tangga di Ramadan dan Lebaran sektor yang paling diuntungkan di antaranya barang habis pakai (consumer goods), manufaktur dan transportasi.

“Namun secara keseluruhan di tahun ini, beberapa sektor berpotensi bersinar, mulai dari manufaktur, konstruksi, perdagangan, informasi telekomunikasi, transportasi, pariwisata, dan perbankan,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×