kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada larangan mudik, ekonomi tetap bisa tumbuh 6,9%-7,8% pada kuartal II 2021


Minggu, 09 Mei 2021 / 20:27 WIB
Ada larangan mudik, ekonomi tetap bisa tumbuh 6,9%-7,8% pada kuartal II 2021
ILUSTRASI. Suasana sepi dari para pemudik terlihat di Stasiun Pasar Senen, jakarta, kamis (6/5/2021).


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah meyakini akselerasi pemulihan ekonomi akan berlanjut pada kuartal II-2021. Meskipun ada larangan mudik sejak 6 Mei lalu hingga 17 Mei 2021, pemerintah optimistis ekonomi masih bisa melaju tinggi.

Keyakinan itu berangkat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2021 sebesar minus 0,74% year on year (yoy). Angka tersebut lebih baik dari proyeksi pemerintah sebelumnya yang meramal minus 1% yoy.

Oleh karenanya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pertumbuhan ekonomi pada April-Juni 2021 diharapkan bisa tumbuh 6,9% hingga 7,8% (yoy). Target tersebut ditentukan sebab, baseline ekonomi kuartal II-2020 yang rendah yakni minus 5,32% yoy.

Baca Juga: Transaksi kirim saldo meningkat di masa Lebaran, pemain dompet digital pasang jurus

Kata Airlangga jika dibandingkan antara kuartal II-2020 dan kuartal II-2021 jelas ada perbedaan dari sisi konsumsi. Sebab, sepanjang April-Juni tahun lalu pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat baru berlangsung, ditambah adanya pelarangan mudik Lebaran.

Sementara tahun ini, pembatasan sosial masih ada, namun tidak seketat tahun lalu. Hal ini seiring dengan upaya penanganan kesehatan dan program vaksinasi yang berlangsung hingga sekarang.

Jadi, Airlangga mengatakan biarpun larangan mudik kembali diberlakukan, aktivitas ekonomi di periode April-Juni tahun ini tetap lebih tinggi.

“Konsumsi diproyeksikan akan terus meningkat di kuartal II-2021 sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat yang memicu pertumbuhan belanja nasional  yang diperkirakan tumbuh signifikan pada awal April sebesar 32,48%,” kata Menko Bidan Perekonomian saat Konferensi Pers pada pekan lalu.

Airlangga menyampaikan peningkatan konsumsi masyakarat pada kuartal II tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan Indeks Penjualan Rill yang sudah mengindikasikan perbaikan dari tahun lalu.

Pemulihan konsumsi itu lantas mendorong industri untuk meningkatkan aktivitas produksinya, tercermin dari indikator purchasing managers index (PMI) manufaktur yang mencapai 54,6 pada akhir April.

Pengamat Ekonomi dan Perbankan Ryan Kiryanto mengatakan, perputaran ekonomi di Indonesia akan tetap lebih tinggi dari tahun lalu. Karenanya sebagian besar masyarakat di kota-kota besar seperti DKI Jakarta, sudah mudik sebelum tanggal pelarangan.

Alhasil dorongan ekonomi dari masyarakat DKI Jakarta yang melakukan mudik akan sedikit memberikan dampak ekonomi ke Jawa dan Sumatera.

“Setidaknya mereka bawa uang untuk konsumsi ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan cost yang mereka keluarkan selama perjalanan,” kata Ryan kepada Kontan.co.id, Jumat (7/5).

Baca Juga: Anjlok 45,5%, 245.000 kendaraan tinggalkan Jabotabek hingga H-5 Lebaran

Kendati demikian, Ryan mengatakan umumnya warga yang mudik berasal dari kalangan ekonomi menengah-bawah. Sementara, kelas menengah-atas lebih memilih untuk tetap berada di rumah.

“Biarpun ada di rumah tapi tetap melakukan konsumsi di Jakarta, artinya secara penyebaran berdasarkan wilayahnya saja yang berbeda. Ekonominya tetap jalan. Ekonomi di Jawa sebagai kontributor terbesar juga akan tumbuh” kata Ryan.

Adapun Ryan meramal dengan adanya perbaikan ekonomi yang berlangsung sejak kuartal I-2021 dan meski ada larangan mudik, ekonomi dalam negeri bisa tumbuh 5% hingga 7% yoy di kuartal II-2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×