Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan
BOGOR. Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait untuk mematangkan konsep pemberlakuan sistem satu arah di sekeliling Istana dan Kebun Raya Bogor.
Rapat dengan lintas organisasi perangkat daerah serta Tim Percepatan Pelaksana Prioritas Pembangunan itu dipimpin Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto didampingi Ketua TP4 Yayat Supriatna di Bogor, Rabu (18/2).
Rapat dihadiri sejumlah pimpinan dan perwakilan OPD seperti Kepala DLLAJ Achsin Prasetyo, Kepala Bappeda Suharto, Kasat Lantas Polres Bogor Kota AKP Irwandi, Kasubah Humas Encep Moh Ali Alhamidi, tim dari P4W IPB, dan permerhati Bogor.
Dalam rapat tersebut disampaikan bahwa pemberlakuan sistem satu arah (SSA) di sekeliling Istana dan Kebun Raya Bogor menjadi searah jarum jam akan segera dilaksanakan selain untuk penataan kawasan, keselamatan warga, juga kenyamanan dan ketertiban juga untuk menindaklanjuti rencana Presiden Joko Widodo yang akan lebih banyak beraktivitas di Istana Bogor.
Rencana sistem satu arah dimulai dari pematangan konsep lintas OPD pada minggu ketiga dan keempat Februari, dilanjutkan dengan uji coba SSA pada minggu ketiga dan keempat Juni.
Selain pemberlakuan sistem satu arah, pemerintah Kota Bogor juga melakukan percepatan dalam penataan kota di antaranya perluasan kawasan pedestrian, penataan Stasiun Bogor, peningkatan taman kota atau lapangan olah raga, pembangunan gedung parkir, optimalisasi Terminal Baranangsiang, penataan dan penertiban PKL, revitalisasi Pasar Bogor, penataan kawasan Pecinan, serta pengembangan bis sekolah maupun karyawan.
"Rencana ini mendapat dukungan dari pihak Kepolisian, karena sistem satu arah dan penataan ini bertujuan untuk mengurangi beban polisi, memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki dan angkutan umum, serta memuliakan PKL dengan tempat yang lebih layak," katanya.
Sejumlah saran dan masukan disampaikan oleh perwakilan OPD, Tim TP4, Kepolisian, maupun pemerhati dari P4W IPB, terutama terkait dampak yang akan terjadi saat sistem satu arah diberlakukan.
Menurut rencana, sistem satu arah nantinya, dimulai dari Tugu Kujang, kendaraan yang ingin ke Istana melintasi Jalan Oto Iskandar Dinata, lalu menuju Jalan Juandi, sementara kendaraan yang dari arah Kapten Muslihat jika ingin ke BTM harus memutar ke Jalan Pajajaran dan masuk melalui Tugu Kujang, atau akan disiapkan jalan alternatif.
Sejumlah angkot yang biasanya melintas di depan Istana dari arah Jalak Harupat akan berputar karena sudah satu arah searah jarum jam.
"Pengadaan rambu-rambu lalu lintas harus disiapkan terlebih dahulu, begitu juga revitalisasi Pasar Bogor, agar PKL ini bisa ditampung di dalamnya, sehingga dampak bisa diminimalisir," kata Zulfikar anggota TP4.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News