kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Insentif Bagi ASN yang Pindah ke IKN, Jokowi: Kalau Tidak Ada Pasti Alot


Selasa, 03 Oktober 2023 / 12:47 WIB
Ada Insentif Bagi ASN yang Pindah ke IKN, Jokowi: Kalau Tidak Ada Pasti Alot
ILUSTRASI. pemerintah telah disiapkan insentif bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan dipindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN)


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, telah disiapkan insentif bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan dipindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Adapun insentif yang disiapkan pemerintah mulai dari penyediaan rumah bagi ASN baik rumah tapak, rumah dinas hingga apartemen bagi ASN. Selain itu disediakan juga insentif berupa biaya pindah bagi suami istri dan juga anak. Bahkan pemerintah juga menyiapkan insentif tunjangan kemahalan.

"Untuk memulainya di sana perlu yang namanya ASN pindah, ini adalah masa depan baru dan sudah disiapkan insentif, kalau ngga ada ini alot pasti, tapi kalau ada insentif-kan beda," kata Jokowi dalam Pembukaan Rakernas KORPRI, Selasa (3/10).

Menurutnya, kepindahan para ASN ke IKN memang diperlukan jiwa pionir. Ia menyampaikan, dirinya mendengar bahwa ada yang tidak senang dengan rencana perpindahan ASN ke IKN. Namun, ada juga yang justru senang dengan rencana pemindahan ASN ke IKN.

Baca Juga: UU Aparatur Sipil Negara (ASN) Akan Mengatur Nasib Tenaga Honorer

"Memang butuh jiwa pionir. Dulu ditempatkan di luar Jawa saat jaman-jaman dulu kan juga biasa saja, sekarang kok jadi kilatannya kok agak rumit? Tapi kalau sudah ditunjuk bapak pindah, bapak pindah, ibu pindah, ibu pindah moga-moga semuanya selesai," jelasnya.

Menurutnya, daya dukung Pulau Jawa sudah tidak lagi kuat menampung lebih dari 50% penduduk Indonesia. Di mana ada sekitar 150 juta penduduk Indonesia yang tinggal di Pulau Jawa.

Dengan mayoritas penduduk tinggal di Jawa membuat permasalahan di Pulau Jawa terutama Jakarta sangat kompleks. Pasalnya mulai dari pusat bisnis, ekonomi, pendidikan hingga pariwisata ada di Jakarta.

Dengan demikian, diperlukan adanya pemerataan yang pada akhirnya membuat Indonesia tidak pagi Jawasentris melainkan Indonesiasentris.

"Sehingga perlu digeser agar Indonesiasentris, pindah ke Kalimantan Timur, ke Nusantara," kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×