kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ada ajakan klakson 3 kali di depan Kedubes Aussie


Rabu, 20 November 2013 / 13:33 WIB
Ada ajakan klakson 3 kali di depan Kedubes Aussie
ILUSTRASI. Berikut beberapa ras kucing yang dikenal memiliki sifat aktif dan energik.


Sumber: TribunNews.co | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Hubungan panas Indonesia dan Australia terkait kasus penyadapan yang dilakukan Pemerintah Australia terhadap sejumlah petinggi negara Indonesia melahirkan solidaritas di media sosial.

Di Twitter, muncul ajakan untuk membunyikan klakson tiga kali jika melewati Kedutaan Besar Australia di kawasan Kuningan, Jakarta, sebagai bentuk protes. Gerakan tagar #Klakson3x juga ramai beredar secara berantai melalui BlackBerry Messenger.

Hingga sekitar pukul 10.15, Rabu (20/11/2013), tak terdengar klakson solidaritas itu. Kendaraan baik roda dua maupun roda empat tetap berlalu lalang seperti biasa.

Sempat terjadi kepadatan di depan Kedubes Australia sekitar pukul 08.45. Bunyi klakson beberapa kali terdengar, tetapi bukan ditujukan untuk protes terhadap Australia, melainkan ditujukan ke kendaraan lainnya.

"Memang katanya ada protes bunyi klakson tiga kali, tapi dari tadi tidak ada tuh," kata Musri, seorang petugas keamanan di depan gedung Kedubes Australia, Rabu pagi.

Pemerintah Indonesia bereaksi keras terhadap praktik ketidaksantunan politik yang ditunjukkan Australia. Melalui Twitter, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyesalkan sikap Pemerintah Australia yang tak bersedia menyatakan maaf.

"Tindakan AS dan Australia sangat mencederai kemitraan strategis dengan Indonesia, sesama negara demokrasi," ujar SBY melalui akun Twitter-nya.

Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, dipanggil pulang untuk berkonsultasi. Langkah tersebut bermakna serius dalam hubungan bilateral dua negara tetangga ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×