CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.784   16,00   0,10%
  • IDX 7.333   11,51   0,16%
  • KOMPAS100 1.123   2,42   0,22%
  • LQ45 890   5,17   0,58%
  • ISSI 222   -0,06   -0,03%
  • IDX30 456   3,15   0,69%
  • IDXHIDIV20 548   2,09   0,38%
  • IDX80 129   0,37   0,29%
  • IDXV30 137   0,18   0,13%
  • IDXQ30 152   0,46   0,30%

Abu vulkanis Kelud bisa bikin mobil karatan


Minggu, 16 Februari 2014 / 10:55 WIB
Abu vulkanis Kelud bisa bikin mobil karatan
ILUSTRASI. Polantas bakal memiliki seragam baru untuk bertugas yang dibekali body camera. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz


Sumber: Kompas.com | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Dalam hitungan jam, abu vulkanis akibat letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, Jumat (14/2) dini hari, langsung menyebar ke berbagai daerah sekitar. Bahkan abu menutup kota-kota besar seperti Surabaya, Solo, dan Yogyakarta. Efeknya bukan cuma kesehatan paru-paru manusia, tetapi juga kebugaran mobil.

Iwan Abdurahaman, Section Head of Technical Support Department PT Toyota Astra Motor, memaparkan kepada KompasOtomotif bahwa peristiwa ini sudah pernah dialami banyak konsumen ketika Merapi ”batuk” beberapa waktu lalu. Dikatakan, efeknya bukan cuma mengganggu estetika eksterior mobil, melainkan juga "jeroan".

”Waktu Merapi dulu, kami mengirimkan tim khusus untuk investigasi ke sana. Abu Merapi banyak mengandung asam. Untuk kasus Kelud, kami belum dapat contoh material abunya. Tapi mungkin efeknya akan mirip,” kata Iwan.

Yang jelas, lanjutnya, efek abu vulkanis bagi eksterior cukup besar. Dari pengalaman saat peristiwa Merapi, komponen berlapis krom atau yang terbuat dari besi tanpa cat akan rawan karat. Misalkan, komponen gril dan penutup spion. Untuk truk yang belum ada baknya, di bagian knalpot dan besi-besi terbuka lain juga terdapat titik-titik kecil korosi.

”Hal itu kami temukan pada mobil-mobil yang dibiarkan beberapa hari. Ya wajar, kalau sudah terkena bencana, orang sudah tidak memikirkan harta benda. Biasanya mobil ditinggal berhari-hari,” ungkap Iwan.

Akan lebih parah lagi jika mobil dipakai dalam kondisi abu vulkanis masih beterbangan. Dikhawatirkan, partikel halus masuk melalui saringan udara dan tembus ke ruang bakar hingga pelumas. ”Efeknya memang tak seketika kelihatan, tetapi sedikit lama. Kalau sudah parah, partikel abu yang mengandung silika atau kode partikelnya 'SI' akan menggores piston. Mobil pun bisa ngebul,” bebernya. (

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×