Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia terus memperkuat upaya transisi energi menuju net zero emission melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa sebagai bagian dari implementasi JETP, sebanyak 54 proyek telah menerima dukungan pendanaan internasional dengan total komitmen sebesar US$ 1,1 miliar.
Dari total pendanaan tersebut, sembilan proyek mendapatkan dana dalam bentuk pinjaman atau ekuitas, sementara 45 proyek lainnya menerima hibah senilai US$ 233 juta.
Baca Juga: Airlangga Sebut Jerman dan Jepang Komitmen di JETP Meski AS Mundur
Selain itu, pemerintah juga mengamankan jaminan sebesar U$ 1 miliar melalui Multilateral Development Bank Guarantee guna mempercepat realisasi proyek-proyek transisi energi bersih.
"Pada pertemuan ini adalah komitmen dari Jerman dan Jepang untuk tetap menjadi co-lead daripada JETP walaupun Amerika mengundurkan diri. Jadi ini komitmen untuk JFP dilanjutkan," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (24/3).
Sejumlah proyek strategis yang mendapatkan pendanaan mencakup pengembangan panas bumi Muara Laboh di Sumatera Barat, yang diharapkan beroperasi pada 2027.
Baca Juga: AS Hengkang dari JETP, Potensi Pembiayaan Terbuka dari Timur Tengah dan Afrika Utara
Kemudian, ada beberapa proyek yang dalam pipeline seperti proyek fotovoltaik di Saguling.
Selain itu, proyek dekarbonisasi pembangkit listrik Cirebon Power juga masuk dalam daftar penerima pendanaan.
"Itu juga masuk dalam pembahasan dan di samping itu juga ada beberapa proyek yang lain termasuk waste to energy yang diusulkan untuk segera masuk di dalam pipeline JETP yaitu yang di proyek di Legok Nangka di Jawa Barat," katanya.
Selanjutnya: 8 Golongan Penerima Zakat Fitrah yang Wajib Diketahui di Ramadan 2025, Siapa Saja?
Menarik Dibaca: Cap Panda Hadirkan Posko Mudik, Segarkan Mudik dan Lebaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News