kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

5 fakta pemadaman listrik yang masih berlangsung hingga Senin (5/8)


Senin, 05 Agustus 2019 / 12:33 WIB
5 fakta pemadaman listrik yang masih berlangsung hingga Senin (5/8)


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian masyarakat yang berada di wilayah  Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) mengalami pemadaman listrik sejak Minggu (4/8) siang. Pemadaman listrik berlangsung selama delapan jam lebih. Bahkan, di sejumlah wilayah di Jabodetabek masih mengalami pemadaman listrik bergilir hingga Senin (5/8).

Berikut lima fakta pemadaman listrik oleh PLN:

1. Jaringan listrik PLN belum andal

Jaringan listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum andal. Hal itu mengacu pada kejadian blackout aliran listrik di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang terjadi melebihi 10 jam.

Baca Juga: Aliran listrik di Jakarta dan sekitarnya belum sepenuhnya pulih

Padamnya aliran listrik serentak hanya karena adanya gangguan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran-Pemalang pada sirkuit 1 dan 2.

Bahkan hal ini terjadi di tengah klaim PLN yang menyatakan ketersediaan aliran listrik di dalam negeri sudah mencapai surplus. Data PLN di akhir tahun 2018 menyebutkan, kapasitas pembangkit listrik milik perusahaan pelat merah itu sudah mencapai sekitar 62 gigawatt (GW) dengan reserve magin atau cadangan listrik tersimpan mencapai 30%.

2. Pemadaman listrik bergilir masih akan berlangsung Senin (5/8)

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani menyebut pemadaman bergilir di sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) masih akan berlangsung sampai Senin (5/8/2019) sore nanti.
"Sampai dengan siang-sore mohon maaf bergilir masih terjadi," kata Sripeni di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Senin pagi seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Secara persis, wilayah mana saja yang akan dipadamkan secara bergilir, Sripeni juga belum bisa menyampaikan secara detail. Menurut dia, hal itu akan diinformasikan lebih lanjut. "Kami nanti informasikan saya enggak bawa data, mudah-mudahan ada daftarnya nanti akan diberikan rekan-rekan (divisi) distribusi," katanya.

Baca Juga: Tak sempat bulan madu, Plt Dirut PLN Sripeni Inten malah menghadapi krisis listrik

3. Listrik ditargetkan normal pada Senin malam

Kepada Kompas.com, Sripeni berharap listrik di seluruh wilayah akan normal kembali pada malam hari nanti.

"Mudah-mudahan nanti malam ya, target itu saya mengharapkan nanti pukul 16.00 WIB ada dua unit PLTU akan masuk, jadi kira-kira 1.000 MW. Lalu PLTU-PLTU lainnya yang kapasitas 300 MW akan masuk juga, tetapi agak menjelang malam," kata dia.

4. PLN siapkan kompensasi

Kejadian padam listrik berjam-jam akhirnya berdampak besar pada kegiatan usaha kecil. Oleh karena itu, manajemen PLN berjanji akan memberikan kompensasi apabila memang ada kerugian yang harus ditanggung PLN.

Direktur Pengadaan Strategi 2 PT PLN, Djoko R Abumanan, mengatakan kompensasi diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 27 Tahun 2017 tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya Yang Terkait dengan Penyaluran Tenaga Listrik Oleh PT PLN (Persero).

"Tingkat mutu pelayanan (TMP) nanti kita hitung. Memang ada Permen yang mengatur, bahwa kewajiban PLN apabila nanti dihitung TMP-nya lebih dari standar yang ada, maka kami akan memberikan kompensasi," ungkap Djoko kepada KONTAN, Minggu (4/8).

Sesuai TMP, kompensasi tersebut dihitung dalam waktu sebulan. Indikator yang dilihat sebagai pertimbangan ganti rugi adalah lama gangguan serta jumlah gangguan. PLN akan memberikan ganti rugi berupa kompensasi pengurangan tagihan listrik kepada konsumen.

5. Jokowi marah dan Plt Dirut PLN minta maaf

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani mengakui bahwa pihaknya lamban menangani pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Jabodetabek dan sebagian wilayah Pulau Jawa. Pengakuan itu disampaikan langsung di hadapan Presiden Joko Widodo yang mendatangi kantor pusat PT PLN, Jakarta Selatan, Senin (5/8) pagi ini.

"Kami memang mohon maaf Pak ( Jokowi) prosesnya (pemulihan listrik) lambat, kami akui Pak," kata Sripeni seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Listrik PLN padam, Jokowi: Itu betul-betul merugikan kita semuanya

Sripeni lalu memberi penjelasan teknis kepada Jokowi mengenai penyebab pemadaman listrik ini dan kenapa proses penanganannya lambat. Pemadaman terjadi sejak Minggu (4/8/2019), namun hingga Senin pagi ini masih ada sejumlah wilayah yang listriknya masih padam. Namun, Jokowi tidak terima dengan penjelasan Sripeni itu karena terlalu panjang. "Pejelasannya panjang sekali. Pertanyaan saya bapak ibu semuanya kan orang pinter-pinter apalagi urusan listrik dan sudah bertahun tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian. Sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata dia.

Jokowi tampak gusar dan meminta PLN bekerja cepat untuk mengatasi wilayah yang listriknya masih padam. Ia juga meminta PLN memastikan agar kejadian seperti ini tak terulang di kemudian hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×