kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

5 fakta pemadaman listrik yang masih berlangsung hingga Senin (5/8)


Senin, 05 Agustus 2019 / 12:33 WIB
5 fakta pemadaman listrik yang masih berlangsung hingga Senin (5/8)


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

4. PLN siapkan kompensasi

Kejadian padam listrik berjam-jam akhirnya berdampak besar pada kegiatan usaha kecil. Oleh karena itu, manajemen PLN berjanji akan memberikan kompensasi apabila memang ada kerugian yang harus ditanggung PLN.

Direktur Pengadaan Strategi 2 PT PLN, Djoko R Abumanan, mengatakan kompensasi diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 27 Tahun 2017 tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya Yang Terkait dengan Penyaluran Tenaga Listrik Oleh PT PLN (Persero).

"Tingkat mutu pelayanan (TMP) nanti kita hitung. Memang ada Permen yang mengatur, bahwa kewajiban PLN apabila nanti dihitung TMP-nya lebih dari standar yang ada, maka kami akan memberikan kompensasi," ungkap Djoko kepada KONTAN, Minggu (4/8).

Sesuai TMP, kompensasi tersebut dihitung dalam waktu sebulan. Indikator yang dilihat sebagai pertimbangan ganti rugi adalah lama gangguan serta jumlah gangguan. PLN akan memberikan ganti rugi berupa kompensasi pengurangan tagihan listrik kepada konsumen.

5. Jokowi marah dan Plt Dirut PLN minta maaf

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani mengakui bahwa pihaknya lamban menangani pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Jabodetabek dan sebagian wilayah Pulau Jawa. Pengakuan itu disampaikan langsung di hadapan Presiden Joko Widodo yang mendatangi kantor pusat PT PLN, Jakarta Selatan, Senin (5/8) pagi ini.

"Kami memang mohon maaf Pak ( Jokowi) prosesnya (pemulihan listrik) lambat, kami akui Pak," kata Sripeni seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Listrik PLN padam, Jokowi: Itu betul-betul merugikan kita semuanya

Sripeni lalu memberi penjelasan teknis kepada Jokowi mengenai penyebab pemadaman listrik ini dan kenapa proses penanganannya lambat. Pemadaman terjadi sejak Minggu (4/8/2019), namun hingga Senin pagi ini masih ada sejumlah wilayah yang listriknya masih padam. Namun, Jokowi tidak terima dengan penjelasan Sripeni itu karena terlalu panjang. "Pejelasannya panjang sekali. Pertanyaan saya bapak ibu semuanya kan orang pinter-pinter apalagi urusan listrik dan sudah bertahun tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian. Sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata dia.

Jokowi tampak gusar dan meminta PLN bekerja cepat untuk mengatasi wilayah yang listriknya masih padam. Ia juga meminta PLN memastikan agar kejadian seperti ini tak terulang di kemudian hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×