Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terkait isu kehalalan vaksin, tim inspeksi yang terdiri dari unsur BPOM, Kementerian Kesehatan, MUI, Bio Farma akan bertolak ke Tiongkok pada tanggal 14 Oktober 2020. Tujuan utama dari kunjungan tersebut adalah untuk melihat kualitas fasilitas produksi dan kehalalan vaksin produksi Sinovac, dan Cansino.
Sementara data untuk vaksin G42/Sinopharm akan diambil dari data uji klinis di UAE karena diproduksi di sana. Kehalalan vaksin Sinovac dan Cansino akan dijamin melalui partisipasi MUI dalam proses pengujian data, begitu juga dengan kehalalan vaksin G42/Sinopharm.
Baca Juga: Vaksin corona tersedia di Indonesia bulan depan, ini penjelasan ahli
“MUI-nya Abu Dhabi sudah menyatakan no issue dengan kehalalan vaksin G42,” ucap Dirut Bio Farma Honesti Basyir.
3. Jumlah vaksin yang disanggupi beragam
Jumlah vaksin yang disanggupi oleh masing-masing perusahaan beragam, tergantung dari kapasitas produksi dan komitmen kepada pembeli lain.
- Cansino
Untuk tahun ini Cansino menyanggupi 100,000 vaksin (single dose) pada bulan November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021.
Untuk tahun 2021, Cansino akan mengusahakan 20 juta (single dose).
Baca Juga: WHO serukan 4 prioritas hadapi lonjakan corona, vaksin tidak termasuk!
- G42/Sinopharm
G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini, yang 5 juta dosis akan mulai datang pada bulan November 2020.
Untuk tahun 2021, Sinopharm mengusahakan 50 juta (dual dose)