Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah akan siap melakukan penyesuaian terhadap strategi pembiayaan apabila defisit anggaran 2025 melebar dari target semula.
Sri Mulyani menyebut, bahwa meski target defisit APBN 2025 berada di angka 2,53% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), ruang penyesuaian tetap disiapkan jika realisasi defisit melebar seperti tahun lalu.
"Terkait penerbitan obligasi, kami sampaikan dengan sangat jelas kepada pasar bahwa kami masih membiayai defisit sebesar 2,53% PDB. Jadi jumlah penerbitan obligasi akan tetap sama," ujar Sri Mulyani dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Kamis (26/6).
Baca Juga: Defisit Anggaran Terancam Melebar Akibat Lonjakan Harga Minyak Dunia
Namun, jika dalam laporan ke DPR nanti terdapat pelebaran defisit, maka pemerintah akan melakukan penyesuaian jumlah surat berharga negara (SBN) yang diterbitkan.
"Kalau kami akan laporkan ke DPR, kalau ada sedikit pelebaran, katakanlah menjadi 2,7% seperti tahun lalu, maka kami akan menyesuaikan penerbitan obligasi," katanya.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya fungsi treasury dalam menghadapi gejolak eksternal, termasuk pergerakan nilai tukar, yield, dan arus kas negara.
"Kami pasti punya cadangan kas. Dan ini adalah sesuatu yang sudah kami pastikan, terutama dengan lingkungan global. Kami tidak ingin terpojok di pasar," katanya.
Baca Juga: Penerimaan Negara Seret, Sri Mulyani Buru Pajak dari Platform Online
Untuk diketahui, Kemenkeu mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mengalami defisit sebesar Rp 21 triliun atau 0,09% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) per 31 Mei 2025. Defisit APBN ini disebabkan karena pendapatan negara yang lebih rendah dibandingkan kebutuhan belanja negara yang meningkat.
Tercatat, pendapatan negara per 31 Mei 2025 mencapai Rp 995,3 triliun atau setara 33,1% dari target APBN.Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp 1.016,3 triliun atau 28,1% dari target APBN.
Dengan kinerja APBN tersebut, keseimbangan primer masih mencatatkan surplus sebesar Rp 192,1 triliun. Serta, di sisi pembiayaan anggaran realisasinya mencapai Rp 324,8 triliun atau 52,7% dari target.
Selanjutnya: Katalog Promo JSM Alfamidi Spesial Gajian Periode 26-29 Juni 2025, Hanya 4 Hari!
Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Spesial Gajian Periode 26-29 Juni 2025, Hanya 4 Hari!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News