kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

37.000 Pelaku Usaha Mikro Tingkatkan Keterampilan Digital Melalui Go Digital ASEAN


Senin, 14 Maret 2022 / 14:05 WIB
37.000 Pelaku Usaha Mikro Tingkatkan Keterampilan Digital Melalui Go Digital ASEAN
ILUSTRASI. 37.000 Pelaku Usaha Mikro Tingkatkan Keterampilan Digital Melalui Go Digital ASEAN


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dalam 18 bulan terakhir, lebih dari 37.000 masyarakat Indonesia yang berasal dari komunitas marjinal telah mendapatkan pembekalan berupa rangkaian pelatihan termasuk penggunaan perangkat perangkat digital yang dapat mendukung mereka dalam membuka peluang ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, sekaligus memitigasi dampak negatif dari Covid-19 terhadap mata pencaharian mereka. 

Kesuksesan ini merupakan hasil dari program Go Digital ASEAN, yakni  inisiatif dalam meningkatkan kemampuan digital senilai US$ 3,3 juta yang dipelopori oleh organisasi pembangunan internasional nirlaba, The Asia Foundation dan didanai oleh cabang  filantropis Google, Google.org.

Program yang diluncurkan secara serentak di 10 negara ASEAN sejak puncak pandemi pada Juni 2020 ini, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan individu dan pelaku usaha mikro hingga sebanyak 200,000 orang sebagaimana visi yang dicanangkan oleh Komite Koordinasi ASEAN tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (ACCMSME) dalam menutup kesenjangan digital.

Baca Juga: Dukung Pendidikan Perempuan Indonesia melalui Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2022

Mengutip siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Senin (14/3), adapun di Indonesia, TAF bermitra dengan lembaga  pemerintah seperti Pusat Pengembangan Sumber Daya Perempuan serta Kementerian Koperasi dan UKM untuk merangkul 930 orang pelatih untuk mengajarkan modul tentang teknologi informasi dan komunikasi mulai dari pengantar, tingkat dasar, hingga lanjutan kepada kalangan pelaku usaha mikro, penyandang disabilitas, dan pencari kerja di tingkat desa.

Keberhasilan dalam melampaui target awal dengan memberikan dampak pada 20.000 orang di pertengahan Juni 2021, menjadi dasar bagi TAF untuk memperpanjang pelaksanaan program dengan memberikan pelatihan kepada 15.000 orang lainnya. 

Dengan perpanjangan waktu tersebut, tercatat lebih dari 22.000 para pencari kerja, 15.000 pelaku usaha mikro dan sekitar 1.000 penyandang disabilitas telah berhasil meningkatkan keterampilan pada masa akhir program di bulan Desember 2021.

Para peserta pelatihan berasal dari 800 desa di delapan provinsi di Indonesia, yaitu Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara, Tenggara dan Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Riau, dan Kalimantan Barat.  Adapun terkait dengan komposisi peserta diketahui bahwa, empat dari lima peserta pelatihan adalah perempuan.

Baca Juga: Pelaku Industri Nasional Sambut Baik Kehadiran Datacenter AWS di Indonesia

Sebagai hasil dari program ini, lebih dari 94% peserta pelatihan telah membuktikan peningkatan kompetensi digital mereka. Sebanyak 70% pelaku usaha mikro yang telah mengikuti pelatihan ini telah berhasil mengubah bisnis mereka menjadi online selama masa pandemi Covid-19, sementara 53% diantaranya melihat adanya peningkatan interaksi dengan pelanggan. 

Adapun lebih spesifik untuk segmen pelaku usaha wanita,  memperoleh kepercayaan diri yang signifikan dari program ini, dengan 1 dari 3 menggunakan pengetahuan yang mereka pelajari pada program untuk membuat atau menyempurnakan rencana bisnis mereka, dan 1 dari 3 lainnya menggunakannya untuk mengembangkan bisnis mereka.

Keterampilan baru ini juga telah membantu 92% pencari kerja untuk merasa lebih siap menjalani masa depan, sementara 68% diantaranya telah berhasil mempertahankan pekerjaan mereka setelah mengikuti pelatihan ini. 




TERBARU

[X]
×