Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, Go Digital ASEAN juga menginspirasi peserta pelatihan penyandang disabilitas, dimana 95% diantara mereka percaya bahwa keterampilan digital mereka telah meningkat dan 89% diantaranya mengambil langkah untuk meningkatkan karir mereka.
Saat ini, hampir 1 dari 3 peserta pelatihan penyandang disabilitas memperoleh pekerjaan sebagai hasil dari apa yang mereka pelajari melalui pelatihan ini.
Hana Satriyo, Deputy Country Representative The Asia Foundation Indonesia mengatakan, "Indonesia terkena dampak yang signifikan akibat Covid-19, dan secara realita hal ini lebih sulit dihadapi oleh masyarakat yang berada di pedesaan dan daerah terpencil. Pelaku usaha mikro, penyandang disabilitas dan pencari kerja di tingkat desa membutuhkan akses untuk keterampilan digital agar membuka peluang kerja baru.
Untuk itu, pihaknya menjalankan program Go Digital ASEAN yang mencakup kurikulum, pelatih, perangkat digital - di 800 desa dimana empat dari lima penerima manfaat adalah perempuan.
Baca Juga: Hasil studi menunjukkan kartu prakerja bermanfaat bagi pemegangnya
"Kami yakin bahwa 37.000 orang yang telah mendapat manfaat dan memperoleh keterampilan digital melalui program ini, kelak akan mampu melindungi dan memperkuat mata pencaharian mereka," ucapnya.
Marija Ralic, APAC Lead, Google.org, mengatakan, dengan tantangan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatnya angka pengangguran, dan permintaan akan keterampilan baru, pihaknya menyadari teknologi dapat membantu tiap individu untuk mendapatkan pekerjaan, menjaga bisnis tetap berjalan dan mempelajari keterampilan baru.
"Kami sangat bangga telah mendukung program Go Digital ASEAN yang diinisiasi oleh The Asia Foundation dan melihat bagaimana hal ini telah membantu memperluas peluang ekonomi bagi pelaku usaha kecil dan komunitas yang rentan seperti perempuan dan generasi muda yang setengah menganggur di kawasan ASEAN," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News