kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.555   0,00   0,00%
  • IDX 6.916   -10,70   -0,15%
  • KOMPAS100 1.002   -2,59   -0,26%
  • LQ45 775   -2,46   -0,32%
  • ISSI 220   -0,55   -0,25%
  • IDX30 402   -0,70   -0,17%
  • IDXHIDIV20 474   -1,55   -0,33%
  • IDX80 113   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 116   0,22   0,19%
  • IDXQ30 131   -0,39   -0,30%

3 kali meletus, Tangkuban Perahu berstatus waspada


Senin, 07 Oktober 2013 / 13:24 WIB
3 kali meletus, Tangkuban Perahu berstatus waspada
ILUSTRASI. Omelette Sandwich Khas Jepang (dok/grantourismo travels)


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BANDUNG. Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat, sudah kali ketiga meletus sejak Sabtu (5/10/2013) hingga Senin (7/10/2013) pukul 07.02 WIB pagi tadi.

Kendati demikian, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum menaikkan status Gunung Tangkuban Parahu ke level yang lebih tinggi.

Seperti yang diberitakan, saat letusan kali pertama terjadi pada Sabtu kemarin, PVMBG langsung menaikan status gunung yang terkenal dengan legenda sangkuriang itu dari normal menjadi waspada sepuluh menit berselang.

"Untuk ke level yang tebih tinggi belum, kita masih menunggu sinyal-sinyal gempa dari bawah kawah," kata Pejabat Pelaksana Bidang Penyelidikan Pengamatan Gunung Api, Gede Suandika saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (7/10/2013).

Lebih lanjut Gede menambahkan, aktivitas Gunung Tangkuban Parahu saat ini masih terbilang fluktuatif dengan besaran gempa tremor dan juga letusan susulan yang bervariasi. Hal tersebut menyebabkan sulitnya memprediksi lama waktu aktivitas vulkanik yang akan terjadi di Tangkuban Parahu.

"Asumsinya letusan susulan masih sering terjadi. Semoga lepasan energi dari bawah semakin berkurang," paparnya.

Sementara itu, meski belum menaikan status ke level yang lebih tinggi, PVMBG langsung menerjunkan tim khusus untuk melakukan penelitian lebih intensif. Penelitian tersebut, kata Gede, seperti mengukur luas dan besar deformasi kawah serta tingkat kandungan belerang dalam air kawah.

"Letusannya juga mempengaruhi kawah-kawah (sembilan kawah) yang ada di Tangkuban Parahu," ujarnya.

Pada letusan pagi ini, lanjutnya, selain masih berlangsung gempa tremor dengan besaran empat milimeter, beberapa gempa juga mengiringi letusan tersebut seperti lima gempa vulkanik dangkal dan gempa tekotonik lokal yang berasal dari wilayah sekitar Lembang.   (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×