kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

3 Faktor yang Menyebabkan Harga Beras Mahal Menurut Ombudsman RI


Selasa, 19 September 2023 / 04:26 WIB
3 Faktor yang Menyebabkan Harga Beras Mahal Menurut Ombudsman RI
ILUSTRASI. Ada tiga penyebab utama yang membuat harga beras mahal di Indonesia menurut Ombudsman RI. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada tiga penyebab utama yang membuat harga beras mahal di Indonesia. Menurut Ombudsman RI, tiga faktor tersebut yakni permasalahan iklim, permasalahan di hulu, dan permasalahan di hilir. 

Untuk permasalahan iklim, dia menjelaskan, sebenarnya tidak terlalu berdampak signifikan terhadap kenaikan harga beras. Sebab menurut dia, meskipun di suatu daerah ada yang mengalami penurunan produksi padi akibat kekeringan, maka produksinya masih bisa dipasok dari daerah lain. 

"Sejauh mana apakah permasalahan iklim ini bisa disimpulkan. Misalnya saat ini nasional terjadi penurunan produksi padi karena iklim? kami tidak bisa jawab itu, namun kalau kita berbicara spesifik lokasi maka pengaruh iklim itu ada di lokasi tertentu. Apakah berlaku general di semua wilayah? belum tentu," ujar anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika dalam konferensi pers, di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Senin (18/9/2023). 

Faktor kedua adalah permasalahan di hulu yang meliputi luas lahan pertanian yang menurun, keterbatasan sarana produksi pertanian, permasalahan benih, hingga permasalahhan subisidi pupuk. 

Baca Juga: Sejumlah Harga Komoditas Pangan Terpantau Masih di Atas HET

Yeka menyampaikan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per tahunnya terdapat 200.000 hektar luas lahan pertanian di Indonesia mengalami penurunan. 

Oleh sebab itu menurut dia, apabila tidak terjadi percetakan lahan baru dan tidak dilakukan inovasi untuk meningkatkan intensitas tanaman, maka luas lahan pertanian di Indonesia akan terus tergerus dan produksi pertaniannya pun menurun. 

"Ada keterbatasan sarana produksi pertanian, ada permasalahan benih. Nah benih ini menarik, siapa di republik ini yang menjamin benih ini brkualitas? tidak ada, belum lagi persoalan subsidi pupuk. Itu permasalahan di hulu," katanya. 

Kemudian faktor ketiga atau yang terakhir adalah permasalahan di hilir yang meliputi komponen produki naik yang terdiri dari sewa lahan naik, pupuk naik, BBM naik. Selain itu, permasalahan di hilir lainnya adalah berkurangnya pasokan gabah dari petani, penggilingan padi kecil mati, produksi beras menurun, ketidakpastian atua keterlambatan impor beras, sehingga pasokan beras menjadi tidak terantsipasi. 

Baca Juga: Pedagang Cipinang Keluhkan Stok Beras Masih Seret Meski Sudah Diguyur

"Kalau permasalahan di hilirnya ada komponen produksi naik, sewa lahan naik, pupuk, BBM naik. Dari yang 2021 di luar sewa lahan Rp 8 juta sekarang naik Rp 12-16 juta per hektar per musik tanam di luar sewa lahan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ombudsman RI Beberkan 3 Penyebab Harga Beras Mahal"
Penulis : Elsa Catriana
Editor : Aprillia Ika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×