kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -21.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

2010, Bujet Keselamatan Transportasi Rp 3,7 Triliun


Selasa, 01 September 2009 / 10:15 WIB
2010, Bujet Keselamatan Transportasi Rp 3,7 Triliun


Sumber: KONTAN | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Tingkat kecelakaan moda transportasi yang masih tinggi membuat Departemen Perhubungan (Dephub) berencana mengucurkan anggaran cukup besar untuk memperbaiki tingkat keselamatan transportasi.

Tahun depan, dari total anggaran Dephub senilai Rp 15,9 triliun, sebesar Rp 11,1 triliun di antaranya untuk belanja modal. Dari pos belanja modal itu, Dephub akan memberi porsi cukup besar bagi keselamatan transportasi. "Anggarannya sekitar 30% dari belanja modal," kata Sekretaris Jenderal Dephub M. Iksan Tatang, Senin (31/8).

Rencananya, Dephub memanfaatkan duit sekitar Rp 3,7 triliun ini untuk memperbaiki dan membangun rambu lalu lintas, traffic light, marka jalan, sinyal telekomunikasi kereta api di Jawa dan Sumatra, dan rehabilitasi rel kereta api. Keselamatan transportasi laut dan udara juga kebagian anggaran.

Beberapa pos itu antara lain pengembangan vessel traffic system Selat Malaka, perbaikan sistem telekomunikasi pelayaran dan mercusuar, serta rehabilitasi landasan pesawat udara.

Anggota Komisi V DPR RI Putra Jaya Husein menilai, banyak alokasi anggaran Dephub tidak sinkron antara peningkatan infrastruktur dan keselamatan transportasi. "Lebih baik Dephub menyisir ulang program prioritas dan alokasi anggaran dalam RKP 2010," katanya.

Putra mencontohkan penurunan anggaran pendidikan dan pelatihan (diklat) Rp 266 miliar dari Rp 1,42 triliun pada 2009 menjadi Rp 1,15 triliun pada 2010. Padahal, sebagian besar kecelakaan transportasi terjadi karena human error.

Anggota Komisi V DPR RI Malkan Amin melihat banyak sarana pelabuhan belum memadai. "Anggaran untuk membangun kantor dan beli kendaraan sebaiknya ditunda," kata Malkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×