Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan, ada 1,9 juta data penerima bantuan sosial (bansos) yang dikoreksi dalam proses penyaluran paling terbaru.
“Kita lakukan penyesuaian-penyesuaian. Jadi, sebagian besar ya masih menerima bansos. Tapi, sebagian lagi sekitar 1,9 juta itu terkoreksi,” ujar Gus Ipul ditemui usai acara di Pusat Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2025).
Menurut dia, dalam penyaluran bansos triwulan kedua ini, ada penerima yang sebelumnya telah mendapatkan bantuan pada triwulan pertama. Namun, ada pula yang menerima bansos di awal tahun tetapi tidak lagi tercatat sebagai penerima saat ini.
“Maka itu, kepada bapak-bapak, ibu-ibu sekalian yang mungkin tidak menerima bansos lagi, saya ingin sampaikan mohon maaf. Ini bukan maunya Menteri, bukan maunya Kementerian Sosial, tapi ini adalah memang sesuai data yang diberikan kepada kami,” lanjutnya.
Baca Juga: AAJI Optimistis Unitlink Masih akan Diminati Masyarakat
Ipul menegaskan bahwa bansos harus disalurkan secara tepat sasaran.
Penyesuaian data dilakukan untuk memastikan bantuan diberikan kepada mereka yang berhak.
Perubahan ini terjadi karena pemerintah secara berkala mencocokkan data di lapangan dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Selain itu, Kemensos juga tengah mengevaluasi mekanisme penyaluran bansos.
Beberapa bantuan yang sebelumnya disalurkan melalui PT Pos Indonesia kini dialihkan ke sistem Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) melalui rekening kolektif di bank.
“Selama ini, hampir 5 juta keluarga penerima manfaat yang kita salurkan lewat PT Pos. Hasil data terbaru, setelah dikoreksi, ternyata sebagian besar itu seharusnya cukup lewat Himbara,” jelasnya.
Ipul berharap, masyarakat bisa memahami penyaluran bansos yang mungkin mengalami keterlambatan selama masa transisi dan penyesuaian ini.
Diberitakan, realisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap kedua Program Keluarga Harapan (PKH) telah mencapai lebih dari 8,04 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) per 1 Juli 2025.
Ipul mengatakan jumlah tersebut setara dengan 80,49 persen dari total kuota penerima, dengan nilai bantuan yang telah digelontorkan mencapai Rp 5,8 triliun.
Tak hanya PKH, bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau bansos sembako telah disalurkan kepada lebih dari 15,4 juta KPM, atau sekitar 84,71 persen dari total kuota, dengan total nilai mencapai Rp 9,2 triliun.
Baca Juga: Jadi yang Terbesar di Dunia, Legoland Shanghai Resmi Dibuka untuk Wisatawan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "1,9 Juta Data Penerima Bansos Dikoreksi, Mensos Gus Ipul Minta Maaf", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2025/07/05/19045311/19-juta-data-penerima-bansos-dikoreksi-mensos-gus-ipul-minta-maaf?source=headline.
Selanjutnya: Jadi yang Terbesar di Dunia, Legoland Shanghai Resmi Dibuka untuk Wisatawan
Menarik Dibaca: 8 Rekomendasi Film Drama Korea Bertema Hukum Penuh Kasus Kriminal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News