Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 15 negara anggota Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) sepakat menyelesaikan perjanjian tersebut tahun 2020.
Namun, India salah satu anggota RCEP belum menyepakati hal tersebut. Sementara 15 negara lainnya menyerahkan kesepakatan kembali pada pertimbangan India.
Baca Juga: Menlu: 15 negara sudah selesaikan negosiasi RCEP
"Kita serahkan ke mereka (India), kalau mau join, ya ikut teks yang sudah disepakati oleh 15 negara," ujar Direktur Perundingan ASEAN Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Donna Gultom saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/11).
Ada 16 negara yang tergabung dalam RCEP. Mereka adalah 10 anggota ASEAN ditambah enam, negara mitra yaitu China, India, Australia, Selandia Baru, Jepang, dan Korea.
India masih belum sepakat menyelesaikan RCEP tahun 2020 mendatang. Salah satu alasannya adalah penolakan dari masyarakat India terhadap RCEP. "Menurut saya India gertak, untuk merespons penolakan domestiknya terhadap RCEP," terang Donna.
Sementara 15 negara lainnya sepakat menyelesaikan perjanjian tersebut pada 2020. Paling lambat RCEP rampung pada November 2020 sementara paling cepat selesai Juni 2020.
Baca Juga: KTT ASEAN sepakat dorong peningkatan perdagangan, termasuk sawit
Ke-16 negara RCEP merupakan akses pasar yang besar. Berdasarkan data Kemdag, RCEP memiliki pangsa pasar 50% populasi dunia, 30% perdagangan global, dan 28% penanaman modal asing dunia.
Bahkan pasar RCEP melebihi Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership minus Amerika Serikat. RCEP dipasitkan akan mendorong rantai nilai di antara 16 negara tersebut.
Baca Juga: Tips sukses dari Miliarder Ray Dalio pendiri hedge fund terbesar di dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News