kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.678.000   -23.000   -1,35%
  • USD/IDR 16.265   95,00   0,58%
  • IDX 6.638   24,89   0,38%
  • KOMPAS100 989   6,52   0,66%
  • LQ45 772   2,68   0,35%
  • ISSI 204   1,51   0,74%
  • IDX30 401   1,74   0,43%
  • IDXHIDIV20 484   3,14   0,65%
  • IDX80 112   0,84   0,75%
  • IDXV30 118   1,00   0,85%
  • IDXQ30 132   0,57   0,44%

10 Juta Orang Kaya Indonesia Pilih Belanja di Luar Negeri, Ekonomi Jadi Tak Optimal


Rabu, 15 Januari 2025 / 17:29 WIB
10 Juta Orang Kaya Indonesia Pilih Belanja di Luar Negeri, Ekonomi Jadi Tak Optimal
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut kelompok 10 juta orang terkaya banyak yang melakukan belanja di luar negeri.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai pentingnya mendorong konsumen kelas atas di Indonesia untuk lebih banyak berbelanja di dalam negeri. 

Hal ini diperlukan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih optimal. 

Airlangga menyebut, daya beli kelompok kelas atas sebenarnya cukup kuat. Sayangnya, Airlangga menyebut bahwa kelompok 10 juta orang terkaya banyak yang melakukan belanja di luar negeri.

"Daya beli dan daya dorong ada. Persoalan kita cuma yaitu di tier 1 paling atas yang 10 juta orang itu yang belanjanya kadang tidak di Indonesia," ujar Airlangga dalam acara BNI Investor Daily Roundtable, Rabu (15/1).

Baca Juga: Menanti Langkah Berani Prabowo Buru Pajak Orang Kaya Indonesia

Ia menambahkan, konsumen kelas atas ini sangat price-sensitive terhadap produk lokal, termasuk variasi dan jumlah barang yang tersedia. 

Untuk itu, pemerintah berupaya menciptakan iklim belanja yang lebih menarik di dalam negeri guna menarik daya beli kelompok tersebut.

Airlangga mengatakan, pemerintah akan mendorong 10 juta kelompok kaya tersebut agar mau membelanjakan uangnya di dalam negeri.

"Ini kebanyakan mereka belanjanya tidak di Indonesia, padahal itu daya beli yang kuat. Nah itu sebetulnya yang perlu kita tarik juga," katanya.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Optimalkan Pajak dari Orang Kaya, MUC Consulting Beberkan Caranya

Sebagai informasi, pada tahun 2024, program Harbolnas berlangsung dari tanggal 10 hingga 16 Desember 2024. Dalam penyelenggaraannya, Harbolnas mampu mencetak total transaksi sebesar Rp 31,2 triliun dengan average spending atau belanja rata-rata per orang mencapai Rp 318.000. 

Hal ini sekaligus mencerminkan antusiasme luar biasa dengan tidak kurang dari 98 juta pelanggan yang melakukan belanja memanfaatkan momentum Harbolnas.

Tetapi total transaksi tersebut masih jauh di bawah target pemerintah yang dipatok di angka Rp 40 triliun. 

Meski begitu, total transaksi ini meningkat 21,4% YoY jika dibandingkan total transaksi pada tahun 2023 yang mencetak angka Rp 25,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×