kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

YLKI: PSBB dan PPKM tidak efektif, seharusnya lockdown atau karantina wilayah


Senin, 08 Februari 2021 / 18:39 WIB
YLKI: PSBB dan PPKM tidak efektif, seharusnya lockdown atau karantina wilayah
ILUSTRASI. Suasana di slaah satu pasar tradisional saat pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

“Pemerintah teriak-teriak tidak efektif menurunkan penyebaran, kalau tidak efektif logikanya ya harus diperberat dengan cara lockdown atau karantina wilayah seperti negara-negara lain,” ujarnya.

Ia bilang, pemerintah Indonesia masih enggan melakukan lockdown. Pemerintah justru memilih untuk melakukan PSBB dan PPKM mikro yang baru diterbitkan.

“Sebenarnya yang diinginkan pemerintah itu apa? Kalau mau Covif-19 terkendali, angka positif turun ya lakukan saja lockdown sehingga masyarakat tidak melakukan kerumunan dan aktivitas lain,” tambahnya.

Ia justru menilai dengan adanya kebijakan lockdown yang dilakukan, pertumbuhan ekonomi pasti akan sangat menurun. Namun secara perlahan pertumbuhan ekonomi akan segera meningkat seiring dengan berjalannya roda ekonomi.

Baca Juga: Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2021 berkisar 4,5%-5,3%

“Sekarang yang didapatkan apa? Kasus Covid-19 justru semakin bertambah, pertumbuhan ekonomi masih merosot meski sudah ditetapkan kebijakan-kebijakan tersebut,” tandasnya.

Untuk itu, Tulus mengatakan bahwa pemerintah harus mengutamakan pengendalian Covid-19 dengan melakukan kebijakan lockdown.

Hal ini dipercaya akan mengurangi peningkatan jumlah kasus dan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi nasional akan pulih secara perlahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×