Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KUALA LUMPUR. Yang Dipertuan Agong Malaysia, Almu’tasimu Billahi Muhibbuddin Tuanku Alhaj sir Abdul Halim Mu’adzam Shah Ibni Almarhum Sultan Badlishah, Kamis (5/2) malam, di Istana Negara Kuala Lumpur, menggelar jamuan kenegaraan untuk menyambut kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana, yang melakukan kunjungan perdana ke negara tersebut.
Mengutip dari laman www.setkab.go.id, sebelum mengikuti jamuan, Presiden Jokowi dan Ibu Negara melakukan pengisian daftar hadir eksklusif bagi Tamu Negara di Istana Negara. Presiden Jokowi yang menggunakan baju putih setelan jas warna hitam dipadu dengan dasi merah dan Ibu Negara Iriana yang berkebaya warna orange, disambut langsung oleh Yang Dipertuan Agong baju melayu warna biru didampingi istrinya.
Tampak hadir juga dalam acara jamuan kenegaraan itu, yaitu Menko Bidang Perekonomian Sofyan Jalil, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri, dan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid.
Jamuan kenegaraan itu dilaksanakan dengan penuh suasana keakraban di antara kedua pemimpin negara. Setelah mengikuti jamuan kenegaraan, Presiden Jokowi dan Ibu Negara kembali ke Hotel Shangri-La, Kuala Lumpur.
Tingkatkan hubungan
Sementara itu Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L.P. Marsudi mengatakan, target kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke negeri jiran itu dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Malaysia.
“Selain itu, momentum kunjungan kenegaraan ini juga, dalam bingkai ASEAN, menjadi strategis karena Malaysia pada tahun 2015 ini menjadi Keketuaan ASEAN yang tahun sebelumnya 2014, dipegang oleh Myanmar,” kata Retno.
Menlu menyebutkan, Malaysia juga merupakan mitra penting Indonesia dalam inventasi. Ia menambahkan, bahwa jumlah wisatawan dari Malaysia yang masuk ke Indonesia juga cukup tinggi, mencapai satu juta orang setiap tahunnya.
“Kunjungan kerja Presiden Jokowi juga untuk meningkatkan investasi, perdagangan, dan pariwisata,” ujar Retno.
Jumlah transaksi perdagangan Indonesia-Malaysia sekarang ini mencapai 24 juta dollar AS, dan ditargetkan akan terus meningkat hingga 30 juta dollar AS. Selain itu, fokus kunjungan Presiden juga untuk membicarakan hal terkait ketenagakerjaan atau buruh migran.
Sebagai Ketua ASEAN, lanjut Menlu, Malaysia memegang peranan penting dan salah satu negara jiran paling dekat dengan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News