Reporter: Agus Triyono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Teka teki mengenai kelanjutan pembangunan Pelabuhan Cilamaya terjawab. Pemerintahan Presiden Joko Widodo akhirnya melanjutkan pembangunan pelabuhan tersebut dengan memasukkannya ke dalam salah satu proyek yang dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015- 2019.
Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan mengatakan bahwa persetujuan pembangunan Pelabuhan Cilamaya tersebut telah diberikan oleh Jokowi beberapa waktu lalu. "Sudah setuju tapi dibangun oleh swasta," kata Jonan Kamis (5/2).
Kelanjutan pembangunan Pelabuhan Cilamaya sempat menjadi tanda tanya setelah Adrinof Chaniago, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Bappenas beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pemerintah akan mengkaji ulang rencana pembangunan proyek tersebut. Rencana kaji ulang tersebut dilakukan karena pembangunan proyek tersebut dikhawatirkan akan mengganggu lahan pertanian di Karawang.
Selain itu, kaji ulang juga dilakukan karena pemerintah khawatir pembangunan pelabuhan tersebut akan mengganggu pipa minyak dan gas Pertamina yang berada di kawasan tersebut. Menggantungnya rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya tersebut membuat Kementerian Perhubungan bergerak.
Mereka mengirimkan surat kepada Jokowi agar proyek tersebut dilanjutkan dan dimasukkan dalam RPJMN 2015-2019. Jonan mengatakan, pembangunan Pelabuhan Cilamaya yang berada di pusat industri manufaktur Cikarang dan Karawang penting dilakukan untuk menekan biaya logistik.
Menurutnya, keberadaan Pelabuhan Tanjung Priok saat ini tidak efesien dalam menekan biaya logistik. "Pelabuhan itu sama, termasuk Priok yang besar peranannya, kalau dia tidak ada saingannya bagaimana bisa turun," katanya.
Dedy Mizwar, Wakil Gubernur Jawa Barat beberapa waktu lalu yakin walau tidak didukung dana APBN pembangunan Cilamaya akan bisa dilaksanakan. Dia yakin bahwa akan banyak investor swasta yang bersedia untuk menginvestasikan dana mereka untuk membangun pelabuhan tersebut.
Keyakinan ini didasarkannya pada lokasi Pelabuhan Cilamaya yang berada di kawasan padat industri. "Itu akan membuat Cilamaya memiliki nilai komersil yang tinggi dan menguntungkan," katanya.
.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News