kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.395   -18,00   -0,11%
  • IDX 7.519   54,71   0,73%
  • KOMPAS100 1.061   11,43   1,09%
  • LQ45 797   8,95   1,14%
  • ISSI 254   0,43   0,17%
  • IDX30 415   3,56   0,86%
  • IDXHIDIV20 474   3,32   0,70%
  • IDX80 120   1,29   1,09%
  • IDXV30 124   0,84   0,69%
  • IDXQ30 133   1,35   1,03%

Xinhua News ralat penggunaan kata Batik di Twitnya setelah diserbut netizen Indonesia


Senin, 13 Juli 2020 / 16:17 WIB
Xinhua News ralat penggunaan kata Batik di Twitnya setelah diserbut netizen Indonesia
ILUSTRASI. Penjaga stan menata kain batik tulis Lasem pada pameran 'Finance & UMKM Expo' di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/2/2019). Pameran yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan dikuti berbagai pelaku usaha UMKM serta lembaga keuangan itu


Sumber: TribunNews.com | Editor: Noverius Laoli

Seperti yang disampaikan warganet pemilik akun @DianOnno yang meragukan bahwa orang China akan menyebut teknik pewarnaan dengan lilin itu dengan kata ‘batik’.

“Teknik pewarnaan lilin-tahan ini telah digunakan oleh orang-orang kuno seperti Mesir, India, Afrika, dan China ... Tapi saya sangat meragukan bahwa orang China akan menyebutnya batik. Tolong beri kami karakter China / pinyin yang mewakili batik? Kata 'batik' adalah bahasa Indonesia,” tulisnya.

Seorang netizen Indonesia pemilik akun @KikiNmaKecilku menuliskan nama Batik diambil dari bahasa Jawa 'ambatik' yang artinya ditandai dengan bintik-bintik atau titik-titik.

Baca Juga: Jaket pelindung diri dari corona kini sudah bisa membawa rezeki

“Batik diambil dari bahasa Jawa 'ambatik' yang artinya ditandai dengan bintik-bintik atau titik-titik. Jadilah negara dengan kebanggaan, tidak hanya menyalin dan mengklaim properti bangsa lain,” ujarnya.

Kendati demikian ada pula warganet pemilik akun @Yuniarianie yang membantah bahwa Batik asli dari Bahasa Jawa. Ia menuliskan bahwa diksi ‘Batik’ berasal dari "bacik" Proto-Austronesia yang berarti tato.

“Berasal dari "bacik" Proto-Austronesia yang berarti tato, jadi itu bukan berasal dari Jawa juga. Juga pewarnaan tahan lilin dari kain adalah bentuk seni kuno. Ini sudah ada di Mesir pada abad ke-4 SM dan sekali lagi itu bukan berasal dari budaya Jawa,” tulisnya. (Larasati Dyah Utami)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diserbu Netizen Indonesia, Xinhua News Ralat Penggunaan Kata ‘Batik’ di Twitnya,
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×