Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Salah satu hal yang juga harus ditingkatkan dalam dunia pariwisata Indonesia yaitu promosi. Hal tersebut yang diungkapkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya.
“Untuk meningkatkan pariwisata Indonesia agar potensinya terus bersinar mungkin harus mengambil banyak langkah. Salah satunya ialah meningkatkan infrastruktur. Hanya saja untuk membuat dan memperbaiki infrastruktur itu bisa lama, mungkin sampai 3 tahun. Makanya kita alihkan ke promosi, satu cara yang cepat untuk meningkatkan dan memperlihatkan potensi pariwisata di mata dunia,” ungkap Arief di Jakarta, Selasa (23/12/2014).
Kebutuhan lain untuk promosi ialah penciptaan brand. Menurut Arief satu brand besar bisa menjadi identitas dunia pariwisata. “Hari ini kita menjadi saksi peluncuran brand ''Wonderful Indonesia'dan 'Pesona Indonesia' sebagai country branding yang mempresentasikan daya tarik keindahan alam, keanekaragaman budaya dan keramahtamahan masyarakat Indonesia maupun fasilitas pariwisata menarik lainnya yang dikembangkan oleh orang kreatif Indonesia,” urainya.
Peluncuran brand ini nantinya diharapkan menjadi identitas bangsa. Jadi apa pun produk pariwisata Indonesia akan dibubuhi brand tersebut.
“Jakarta boleh punya ‘Enjoy Jakarta’, tapi nantinya harus ditambahkan ‘by Wonderful Indonesia’ atau ‘by Pesona Indonesia’. Sayang kalau kita pakai banyak brand. Sudah hak ciptanya mahal, butuh biaya lagi untuk promosi. Daripada promosi banyak nama, lebih baik kita berintegrasi, promosi dengan satu nama brand yang menjadi payung besar saja,” katanya lagi.
Dalam kesempatan itu, Arief juga coba membandingkan negara-negara yang sudah memiliki branding pariwisata. “Coba lihat Malaysia dengan Truly Asia-nya atau Thailand dengan Amazing Thailand-nya. Bagus mana? Semua bagus. Mereka berintegrasi mempromosikan satu brand negara. Kita juga harus sepeti itu, bersatu padu mengenalkan Indonesia dengan satu brand besar,” kata Arief.
Untuk penggunaan branding ‘Wonderful Indonesia’ dan ‘Pesona Indonesia’, Arief mengaku akan digunakan dengan jumlah yang seimbang. “Terserah bisa dipakai yang mana saja. Perbandingannya nanti 50:50, mungkin kalau ‘Wonderful Indonesia’ sudah dikenal tapi kalau mau lebih Indonesia lagi bisa pakai ‘Pesona Indonesia’,” tutupnya. (Sri Noviyanti)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News