kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Anggaran pariwisata tahun depan Rp 400 miliar


Minggu, 21 Desember 2014 / 18:08 WIB
Anggaran pariwisata tahun depan Rp 400 miliar
ILUSTRASI. Yuk cari tahu jenis-jenis furnitur kayu terbaik untuk desain interior rumah Anda


Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Pariwisata mengalokasikan anggaran promosi wisata Indonesia untuk tahun 2015 sebesar Rp 400 miliar. Angka ini masih terbilang kecil dibandingkan dengan anggaran promosi wisata yang dikucurkan oleh pemerintah Malaysia.

Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata, Esthy Reko Astuti menuturkan anggaran promosi wisata Rp 400 miliar tersebut telah termasuk pembayaran gaji pegawai Ditjen pemasaran yang berkisar 250 orang, analisa dan survey pasar, dan berbagai event yang diselenggarakan di dalam maupun di luar negeri.

Meskipun termasuk kecil, Esthy mengaku optimis anggaran tersebut cukup memadai untuk menarik 10 juta wisatawan mancanegara pada tahun depan. "Saya kira sudah cukup memadai karena benchmark biaya promosi wisata untuk per kepala dari beberapa negara adalah sekitar US$ 4-15," ujarnya akhir pekan lalu.

Dana Rp 400 miliar yang dianggarkan oleh Kementerian Pariwisata tersebut dianggap terlalu kecil untuk mempromosikan wisata Indonesia. Padahal Presiden Jokowi menargetkan 10 juta wisatawan asing masuk ke Indonesia pada tahun 2015. Sebagai perbandinga, pemerintah Malaysia yang terkenal gencar mempromosikan negaranya, menganggarkan Rp 3,600 triliun untuk promosi pariwisata.

Kendati demikian Esthy tetap optimis Kementerian Pariwisata dapat menarik 10 juta wisatawan mancanegara (wisman). Ia menuturkan akan memprioritaskan pemasaran di empat destinasi wisata Indonesia yang memiliki jumlah kunjungan wisman terbanyak, yaitu Bali, Jakarta, Batam, dan Yogyakarta.

Agar lebih menarik, Ditjen Pemasaran Pariwisata akan menambah tagline "Great" di depan kota tersebut. "Prioritas promosi pariwisata akan difokuskan pada destinasi yang jumlah kunjungannya terbanyak, seperti Great Bali, Great Jakarta, Great Batam, dan Great Yogyakarta. Serta destinasi wisata lainnya di sekitar empat kota itu," jelasnya.

Untuk produk wisata yang akan dikembangkan oleh Kemenpar adalah wisata belanja dan kuliner, sejarah dan religi, wisata bahari, Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition (MICE), dan olahraga. "Kami akan mempromosikan pariwisata ke negara-negara yang memiliki kunjungan tertinggi ke Indonesia seperti Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok, dan Jepang. Bentuk promosinya dengan mengikuti event pariwisata di negara tersebut." jelas Esthy.

Anggaran Rp 400 miliar untuk pemasaran pariwisata Indonesia pada tahun depan tergolong rendah. Karena anggaran promosi pariwisata pada tahun 2013 adalah Rp 607,700 miliar. Sedangkan untuk tahun ini, Kemenpar menganggarkan Rp 435 miliar untuk biaya promosi wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×