kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Waspadai penurunan inflasi di awal Ramadan, bisa jadi indikasi pelemahan daya beli


Senin, 04 Mei 2020 / 14:02 WIB
Waspadai penurunan inflasi di awal Ramadan, bisa jadi indikasi pelemahan daya beli
ILUSTRASI. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti saat pemaparan inflasi Februari 2020 di Jakarta (2/3/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Inflasi inti pada bulan April 2020 tercatat sebesar 0,17% mont on month (mom) atau bila secara tahunan sebesar 2,85% year on year (yoy

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pola ini merupakan pola yang tidak biasa, apalagi pada awal bulan Ramadan.

"Biasanya di bulan Ramadan inflasi inti meningkat, karena banyaknya permintaan dari masyarakat tentang barang dan jasa. Pada Ramadan kali ini, malah inflasi intinya melemah. Maret kemarin bahkan sebesar 0,29% mom," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (4/5).

Baca Juga: Permintaan turun akibat corona, inflasi Ramadan tahun ini terendah sejak 2004

Kinerja inflasi inti selama bulan tersebut ditopang oleh peningkatan harga emas perhiasan yang memberi andil sebesar 0,06% serta gula pasir dengan andil 0,02%.

Khusus untuk harga emas sendiri, harga emas komoditas ini meningkat akibat tren global, di mana investor global banyak mengalihkan investasinya ke instrumen yang dinilai lebih aman, seperti emas.

Bahkan, BPS mencatat, dari 90 kota yang dipantau oleh BPS, sebanyak 87 kota mengalami peningkatan harga emas. Salah satu peningkatan yang tertinggi adalah harga emas di kota Semarang yang bahkan naik 16% selama bulan lalu.

Baca Juga: BPS catat inflasi April sebesar 0,08%

Lebih lanjut, rendahnya inflasi inti pada bulan April 2020 disebut Suhariyanto sebagai salah satu hal yang patut diwaspadai. Pasalnya, ini bisa menjadi indikasi bahwa adanya pelemahan daya beli masyarakat. Apalagi, di tengah kondisi genting menyebarnya Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×