Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kondisi tersebut menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak, sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari.
Selain itu, ujar Taufan, terpantau dalam dua hari terakhir, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering sehingga sangat menghambat pertumbuhan awan yang dapat berfungsi menghalangi panas terik matahari.
Baca Juga: Peringatan dini BMKG: Hari ini hujan dan angin kencang bisa terjadi di 10 provinsi
"Minimnya tutupan awan ini akan mendukung pemanasan permukaan yang kemudian berdampak pada meningkatnya suhu udara," tuturnya. Menurut Taufan, gerak semu matahari merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Sehingga, potensi suhu udara panas seperti saat ini dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
Waspada
Taufan mengingatkan, dalam rentang waktu kurang lebih seminggu ke depan, masih ada potensi suhu terik di sekitar wilayah Indonesia. "Mengingat posisi semu matahari masih akan berlanjut ke selatan dan kondisi atmosfer yang masih cukup kering sehingga potensi awan yang bisa menghalangi terik matahari juga sangat kecil pertumbuhannya," kata dia.
Baca Juga: BMKG: Hari ini hujan disertai angin kencang berpotensi terjadi di 12 provinsi
Sehingga, masyarakat yang terdampak suhu udara panas diimbau minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan, serta mewaspadai aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan, khususnya di wilayah berpotensi tinggi karhutla.
"BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya angin kencang yang berpotensi terjadi di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan," ujar Taufan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siap-siap, Suhu Panas di Indonesia Masih Berpotensi 1 Minggu ke Depan"
Penulis : Mela Arnani
Editor : Resa Eka Ayu Sartika
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News