kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Waspada, suhu panas diprediksi masih melanda Indonesia seminggu ke depan


Selasa, 22 Oktober 2019 / 14:27 WIB
Waspada, suhu panas diprediksi masih melanda Indonesia seminggu ke depan
ILUSTRASI. Suhu panas ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Kondisi tersebut menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak, sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari.

Selain itu, ujar Taufan, terpantau dalam dua hari terakhir, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering sehingga sangat menghambat pertumbuhan awan yang dapat berfungsi menghalangi panas terik matahari.

Baca Juga: Peringatan dini BMKG: Hari ini hujan dan angin kencang bisa terjadi di 10 provinsi

"Minimnya tutupan awan ini akan mendukung pemanasan permukaan yang kemudian berdampak pada meningkatnya suhu udara," tuturnya. Menurut Taufan, gerak semu matahari merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Sehingga, potensi suhu udara panas seperti saat ini dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Waspada

Taufan mengingatkan, dalam rentang waktu kurang lebih seminggu ke depan, masih ada potensi suhu terik di sekitar wilayah Indonesia. "Mengingat posisi semu matahari masih akan berlanjut ke selatan dan kondisi atmosfer yang masih cukup kering sehingga potensi awan yang bisa menghalangi terik matahari juga sangat kecil pertumbuhannya," kata dia.

Baca Juga: BMKG: Hari ini hujan disertai angin kencang berpotensi terjadi di 12 provinsi

Sehingga, masyarakat yang terdampak suhu udara panas diimbau minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan, serta mewaspadai aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan, khususnya di wilayah berpotensi tinggi karhutla.

"BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya angin kencang yang berpotensi terjadi di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan," ujar Taufan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siap-siap, Suhu Panas di Indonesia Masih Berpotensi 1 Minggu ke Depan"
Penulis : Mela Arnani
Editor : Resa Eka Ayu Sartika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×