Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
Dihubungi terpisah, Pengamat Center fo Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar juga menyampaikan hal yang sama. Ia menyebut bahwa adanya inflasi global dan pelemahan Rupiah akan menekan sektor manufaktur, sehingga hal tersebut juga turut menekan penerimaan pajak.
"Saya tidak bisa sebutkan angkanya karena kita belum ketahui, seberapa besar inflasi akan menekan manufaktur kita. Inflasi pun masih akan bergantung pada administered-price seperti harga pertalie. Kita tidak tahu, apakah nantinya akan dinaikkan oleh pemerintah atau tidak?," kata Fajry kepada Kontan.co.id.
Namun yang jelas, Fajry menekankan bahwa inflasi yang terlalu tinggi pada akhirnya akan menekan kinerja penerimaan pajak, terutama PPN yang secara langsung akan tergerus karena konsumsi berkurang.
Baca Juga: Ekonomi Mulai Bergulir, Insentif Pajak Ini Segera Berakhir
Menurutnya, kinerja penerimaan pajak pada tahun ini akan masih melanjutkan kinerja yang baik. Ia menyebut, bagaimana pemerintah dan Bank Indonesia (BI) mengontrol inflasi akan menentukan kinerja penerimaan pajak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News