Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Satu lagi, seorang wartawan menjadi korban kekerasan sekelompok massa tak dikenal saat melakukan tugas jurnalistik.
Michael Aryawan, wartawan Kompas TV dipukuli sekelompok massa tak dikenal saat meliput kejadian penyerangan terhadap umat yang tengah beribadah di salah satu rumah warga di Perumahan GKPN Yogyakarta.
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis kemarin (29/5) pukul 20.00 WIB. Michael, yang rumahnya tidak jauh dari tempat kejadian langsung tiba di lokasi terjadinya kekerasan. Namun, waktu Michael tiba di lokasi itu sudah sepi.
Tidak lama kemudian sang pemilik rumah bernama Julius Felicianus bertemu dengan Michael. Tapi, hanya dua menit kemudian rombongan massa tak dikenal itu datang kembali.
Massa tak dikenal itu menginterogasi Julius. Setelah itu, massa tersebut langsung memukul Julius hingga babak belur.
"Spontan Michael digerakkan insting jurnalistik mengangkat kameranya dan mengambil gambar. Tapi kameranya direbut dan Michael dipukuli oleh mereka," ujar Kabiro Kompas TV DIY Jawa Tengah Daeng Tanto kepada KONTAN, Jumat (30/5). Sampai saat ini, lanjut Daeng Tanto, kamera milik Michael masih raib.
Tanto menuturkan, saat ini mereka sedang membuat laporan pemukulan tersebut dan diteruskan ke Polda DIY. Michael didampingi pemimpin redaksi Kompas TV Yogi Arief Nugraha melapor ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Tanto menyangkan langkah kepolisian yang sangat terlambat datang ke lokasi kejadian. Mirisnya lagi, pihak kepolisian mengaku tidak tahu kejadian tersebut, bila tidak ada laporan pihak Michael ke Polda DIY pada hari ini.
Rencananya, pada siang sekitar pukul 14:00 WIB Jurnalis se-Yogyakarta akan menggelar unjuk rasa di depan gedung DPRD DIY. Wartawan akan menyerukan tolak kekerasan terhadap jurnalis.br />
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News