kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Warga Waduk Pluit hormati Jokowi, sebal Basuki


Selasa, 21 Mei 2013 / 15:43 WIB
Warga Waduk Pluit hormati Jokowi, sebal Basuki
ILUSTRASI. Berikut langkah-langkah untuk membeli token listrik di Alfamart.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Walaupun mati-matian menyerang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atas kebijakannya menertibkan permukiman di bantaran Waduk Pluit, warga masih menghormatinya sebagai seorang pemimpin. Namun, mereka sakit hati dengan ucapan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

"Target kita mau nurunin si Ahok. Kalau Jokowi sih enggak. Gitu-gitu Jokowi masih ada rasa. Enggak kayak Ahok yang main hantam aja ngomong sembarangan," kata salah seorang warga, Hazari Gemblong, pada Selasa (21/5).

Warga menyadari bahwa mereka memang menduduki tanah negara. Namun, warga meminta perlakuan yang adil dalam proses penertiban untuk normalisasi waduk. Selain itu, warga juga masih menuntut keinginan mereka agar Jokowi mau mengadakan dialog.

"Ini memang program dia (Jokowi) dan tugasnya buat ngerapiin waduk, tapi dengan jiwa manusiawi. Kami menyadari ini program dia biar enggak banjir. Tapi, ya ayo, kita dialog," ujar Hazari.

Namun, terkait Basuki, Hazari mengatakan bahwa warga mengharapkan agar orang nomor dua di DKI Jakarta itu lebih santun dalam berbicara. "Pejabat dari zaman Bung Karno sampai sekarang baru kali ini ada yang ngomong orang miskin enggak tahu diri. Ahok mestinya jangan sembarangan ngomong," ungkapnya.

Warga Muara Baru itu keberatan dengan pernyataan Basuki, seperti menduduki tanah negara tapi minta ganti rugi adalah cara-cara komunis, diberi rusun masih enggak mau orang miskin tahu diri. Selain itu, ada juga pernyataan Basuki yang mengatakan bahwa warga Waduk Pluit seharusnya dipindahkan saja ke Monas atau Ragunan dan remaja putri warga Muara Baru yang menjajakan diri. (Alsadad Rudi/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×