kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,22   7,62   0.77%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wapres minta Menkes melobi China untuk percepat sertifikasi Sinovac ke WHO


Kamis, 22 April 2021 / 22:59 WIB
Wapres minta Menkes melobi China untuk percepat sertifikasi Sinovac ke WHO
ILUSTRASI. Petugas kesehatan mempersiapkan vaksin Sinovac. ANTARA FOTO / Irwansyah Putra/rwa.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melobi pemerintah China untuk mempercepat proses sertifikasi vaksin Sinovac di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Juru Bicara Wapres Masduki Baedlowi mengatakan, hal ini dilakukan supaya jemaah asal Indonesia diizinkan melakukan umrah di Arab Saudi. Dia mengatakan, Arab Saudi mengizinkan jemaah untuk beribadah umrah di Mekkah, tetapi yang diizinkan hanya  jemaah yang sudah divaksin Covid-19 yang vaksinnya sudah mendapat sertifikasi dari WHO. 

"Masyarakat Indonesia ini sudah banyak yang divaksin tapi vaksin Covid-19 itu dalah vaksin Sinovac. Dan vaksin Sinovac ini baru di dalam proses daftar di WHO," terang Masduki, Kamis (22/4).

Baca Juga: Kurangi efek samping vaksin Covid-19, coba lakukan hal ini

Dengan lobi tersebut, diharapkan pemerintah Indonesia dapat mendorong pemerintah China agar proses sertifikasi dilakukan secepatnya dan WHO segera memberikan sertifikasi kepada vaksin Sinovac.

"Sehingga demikian tidak ada lagi hambatan bagi jamaah umrah Indonesia yang mau beribadah di bulan ramadan," terang Masduki.

Tak hanya melakukan lobi kepada pemerintah Chinta, Masduki juga mengatakan Wapres sudah meminta agar menkes turut melakukan lobi  Arab Saudi adalah agar jemaah Indonesia yang menggunakan vaksin Sinovac diperbolehkan melakukan ibadah umrah.

Selain Menteri Kesehatan, Ma'ruf Amin juga meminta agar Menteri Agama turut melakukan lobi kepada pemerintah Arab Saudi secara intensif terkait persoalan ini.

Selanjutnya: Sempat terpangkas pandemi, industri rantai pendingin diproyeksi tumbuh 30% tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×