Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto
Oleh karena itu, Ma'ruf berharap pengelola KEK terus berusaha meningkatkan investasi di kawasan KEK.
Baca Juga: Tahun Ini, AKR Corporindo (AKRA) Targetkan Penjualan Lahan JIIPE 75 Hektare
Ma'ruf menyebut, investasi baru berjalan 30 persen. Dia berharap akan ada peningkatan investasi pada 2023.
"Pemerintah akan mendukung upaya investasi melalui UU Cipta Kerja yang sekarang telah menjadi Perppu Cipta Kerja yang mengakomodasi berbagai masalah dan juga kemudahan berusaha dan juga penyediaan dan lain sebagainya,” pungkas Ma'ruf.
Sebagai informasi, KEK JIIPE Gresik disahkan sebagai KEK Teknologi & Manufaktur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2021 tanggal 28 Juni 2021 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
KEK JIIPE Gresik adalah kawasan terintegrasi pertama di Indonesia, dengan total area 3.000 hektar, yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan umum multifungsi, dan hunian berkonsep kota mandiri.
Adapun, kawasan industri JIIPE seluas 1761 ha yang memiliki fasilitas pelabuhan laut dalam seluas 400 ha dan hunian dengan konsep kota mandiri di areal 800 ha.
Kawasan industri JIIPE adalah proyek kerja sama BUMN dan swasta, antara PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) melalui anak perusahaannya PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI Port) dengan PT AKR Corporindo Tbk melalui anak perusahaannya PT Usaha Era Pratama Nusantara.
Berdasarkan data masterplan, kawasan JIIPE terdiri dari tujuh klaster utama. Yaitu metal cluster seluas 405 ha, electronic cluster seluas 200 ha, chemical cluster seluas 110 ha.
Kemudian, energy cluster seluas 110 ha, support and logistic cluster seluas 443 ha, infrastruktur seluas 493 ha, dan port estate seluas 406 ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News