kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Pengelola KEK JIIPE Lakukan Promosi Tarik Investor


Selasa, 07 Februari 2023 / 18:13 WIB
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Pengelola KEK JIIPE Lakukan Promosi Tarik Investor


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (JIIPE) yang berada di Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur (Jatim) pada Selasa (7/2).

Wapres mendapat penjelasan singkat tentang KEK JIIPE dari Bambang Soetiono, Direktur Utama PT. Berkah Kawasan Manyar Sejahtera selaku Pengelola.

Bambang menjelaskan, pembangunan JIIPE merupakan kerja sama antara swasta dan BUMN yang memiliki luas area 3000 hektar (ha), dan di dalamnya terdapat pelabuhan seluas 400 ha.

Adapun, mayoritas sahamnya dimiliki Pelindo 60% dan AKR/swasta 40%. “Sedangkan yang di kawasan industrinya 1800 ha. Pelindo 40%, swasta 60%,” ujar Bambang, Selasa (7/2).

Bambang menambahkan, 800 ha untuk kawasan perumahan yang bertujuan untuk menurunkan biaya logistik. Sehingga kapal-kapal yang datang langsung ke pabrik.

Bambang menyebut, biaya logistik sudah dikalkulasi dan bisa turun sampai 20%. "Demikian juga karyawan-karyawannya bisa tinggal di sini, jadi juga mengurangi pencemaran lingkungan,” terang Bambang.

Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Incar Omzet Lahan JIIPE75 Hektare Tahun Ini

Menanggapi keterangan Bambang, Wapres menanyakan progres investasi di JIIPE, infrastruktur pendukung, dan hambatan yang dihadapi.

Menurut Bambang, dari 1800 ha lahan, sudah terisi 300 ha. Dengan masuknya pabrik baja tahun ini diperkirakan 200 ha sampai dengan 300 ha dapat terjual.

Bambang memperkirakan hingga akhir tahun depan, keterisian lahan yang digunakan mendekati 40%.

"Kami juga ditarget. KEK (dalam) 5 tahun bisa menyerap investasi asing US$ 7,5 miliar, dalam 15 tahun optimalnya US$ 16 milar,” terang Bambang.

Terkait infrastruktur, jelas Bambang, saat ini jalan utama mulai dilebarkan, dan akan menyambung tol dari Bunder (KLBM) ke JIIPE yang tinggal 9 km.

Ia menyebut, untuk infrastruktur air, diambil dari daerah Sembayat. Sedangkan listrik, sudah dilakukan kerja sama dengan PLN, dan saat ini sedang dibangun gardu PLN 500 mega watt.

“Freepot sendiri nanti pakai 170 megawatt, 330 dipakai untuk kawasan,” ujar Bambang.

Wapres menjelaskan, KEK JIIPE merupakan program pemerintah dalam mengawal hilirisasi smelter.

Oleh karena itu, Ma'ruf berharap pengelola KEK terus berusaha meningkatkan investasi di kawasan KEK.

Baca Juga: Tahun Ini, AKR Corporindo (AKRA) Targetkan Penjualan Lahan JIIPE 75 Hektare

Ma'ruf menyebut, investasi baru berjalan 30 persen. Dia berharap akan ada peningkatan investasi pada 2023.

"Pemerintah akan mendukung upaya investasi melalui UU Cipta Kerja yang sekarang telah menjadi Perppu Cipta Kerja yang mengakomodasi berbagai masalah dan juga kemudahan berusaha dan juga penyediaan dan lain sebagainya,” pungkas Ma'ruf.

Sebagai informasi, KEK JIIPE Gresik disahkan sebagai KEK Teknologi & Manufaktur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2021 tanggal 28 Juni 2021 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.

KEK JIIPE Gresik adalah kawasan terintegrasi pertama di Indonesia, dengan total area 3.000 hektar, yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan umum multifungsi, dan hunian berkonsep kota mandiri.

Adapun, kawasan industri JIIPE seluas 1761 ha yang memiliki fasilitas pelabuhan laut dalam seluas 400 ha dan hunian dengan konsep kota mandiri di areal 800 ha.

Kawasan industri JIIPE adalah proyek kerja sama BUMN dan swasta, antara PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) melalui anak perusahaannya PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI Port) dengan PT AKR Corporindo Tbk melalui anak perusahaannya PT Usaha Era Pratama Nusantara.

Berdasarkan data masterplan, kawasan JIIPE terdiri dari tujuh klaster utama. Yaitu metal cluster seluas 405 ha, electronic cluster seluas 200 ha, chemical cluster seluas 110 ha.

Kemudian, energy cluster seluas 110 ha, support and logistic cluster seluas 443 ha, infrastruktur seluas 493 ha, dan port estate seluas 406 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×