Reporter: Martina Prianti | Editor: Hendra Gunawan
DELI SERDANG. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Bandar Udara Baru Medan, Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang harus mulai beroperasi paling lambat akhir tahun 2010,
Jusuf Kalla menjelaskan, bandara udara senilai Rp 4,3 triliun ini bakal menjadi bandara udara terbesar kedua di Indonesia, setelah Soekarno Hatta.
Karenanya, dia berharap, pembangunan bandara yang digagas pada tahun 1995 ini dapat berjalan dengan lancar. "Kemajuan pembangunan cukup baik dan sesuai jadwal. Tahun depan harus sudah operasional. Setidak-tidaknya akhir tahun depan," ujar Jusuf Kalla di sela peninjauan pembangunan bandara Kualanamu, Jumat (7/8).
JK bakal meminta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mengalokasikan dana kekurangan anggaran yang dibutuhkan. Pasalnya, ada dua masalah yang mengakibatkan pembangunan bandara Kualanamu terhambat. Pertama, anggaran yang masih terbatas. Kedua, pembebasan lahan pembangunan jalan tol menuju bandara.
Direktur Utama Angka Pura II Edy Parwoto menjelaskan, pembangunan bandara Kualanamu ini masih membutuhkan dana sekitar Rp 2,3 triliun.
Karenanya, Angkasa Pura akan meminta tambahan dana melalui Departemen Perhubungan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2010.
Edy mengaku, masalah terberat dalam pembangunan bandara Kualanamu terkait tekstur tanah, proses pembebasan lahan, dan permasalahan fasilitas listrik.
Direktur Bandar Udara Departemen Perhubungan Bambang Cahyono mengaku, kebutuhan anggaran pembangunan bandara Kualanamu terbesar adalah untuk proses penimbunan tanah.
Sekadar informasi, bandara udara Medan alias Kualanamu nantinya bakal menggantikan bandar udara Polonia.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi yang ditemui di lokasi peninjauan mengatakan, bandara ini akan membuat investasi ke Sumatera Utara, khususnya Medan semakin pesat. "Itu dengan catatan, proses pembangunan berjalan lancar," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News