kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,68   4,22   0.46%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wapres dorong percepatan pembangunan kesejahteraan Papua


Senin, 21 Juni 2021 / 20:58 WIB
Wapres dorong percepatan pembangunan kesejahteraan Papua
ILUSTRASI. Wakil Presiden Ma'ruf Amin.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagaimana dalam Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2020, Wapres ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengarah Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Untuk itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin terus mendorong agar percepatan pembangunan kesejahteraan untuk Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dapat segera terlaksana.

“Saya ingin bahwa lokus dari program kegiatan yang dirancang harus dapat menjawab tantangan kondisi kesejahteraan di wilayah Papua dan Papua Barat,” ucap Wakil Presiden (Wapres)  Ma’ruf Amin saat bertemu dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, Senin (21/06/).

Pada kesempatan tersebut Wapres membahas mengenai perkembangan rencana aksi percepatan perkembangan pembangunan kesejahteraan di Papua, mencakup program kegiatan dan anggaran yang akan dialokasikan untuk pembangunan tersebut. “Fokus pembangunan dalam 7 bidang sesuai dengan Inpres ya, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, usaha mikro dan kecil, ketenagakerjaan, infrastruktur, dan pencapaian SDG’s,” ujar Wapres.

Baca Juga: Inilah aturan lengkap PPKM mikro mulai berlaku 22 Juni sampai 5 Juli 2021

Lebih lanjut, Wapres meminta agar Bappenas dalam menyusun program kegiatan dapat memetakan permasalahan dan dapat memastikan seluruh perencanaan dan program kerja dapat sesuai dengan kebutuhan wilayah. “Ada semua datanya itu, saya ingin agar perencanaan yang dibuat Bappenas sesuai dengan kondisi wilayah, sesuai 7 fokus bidang, sehingga wilayah yang memiliki tingkat kesejahteraan tertinggal bisa diidentifikasi dan tersedia program kegiatan,” ungkap Wapres.

“Intinya saya ingin memastikan program kegiatan yang dirancang itu ditujukan untuk menangani wilayah-wilayah dengan tingkat kesejahteraan yang tertinggal,” tambahnya.

Sebagai contoh, di bidang pendidikan Wapres menyadari masih tingginya angka putus sekolah dan di bidang kesehatan masih banyak warga kesulitan mengakses pos layanan kesehatan, maka Wapres meminta agar dapat segera diberikan solusi yang tepat bagi segala permasalahan . “Identifikasi harus dilakukan. Untuk memecahkan masalah, kita harus berbasiskan data, sehingga dapat dicari solusi yang tepat,” kata Wapres.

Selanjutnya, Wapres menuturkan agar setelah dilakukan pula identifikasi sumber pendanaan yang dapat digunakan, agar Bappenas segera mendorong realisasi penggunaan anggaran tersebut. “Kita perlu mengidentifikasi anggaran K/L yang tersedia dan dapat segera digunakan untuk menangani berbagai masalah kesejahteraan,” kata Wapres.

Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memaparkan mengenai quick wins berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, yaitu quick wins merupakan bagian dari rencana aksi yang akan diselesaikan tahun 2021-2022 dan akan diselenggarakan sebanyak 231 kegiatan.

Baca Juga: Sri Mulyani sudah tarik utang hingga Rp 309,3 triliun dalam lima bulan pertama 2021

Lebih jauh, Suharso menjelaskan program quick wins tahun 2021-2022 berdasarkan sektor strategis yang tersebar di wilayah Papua, yaitu Papua Pintar, Papua Sehat, Papua Mandiri, Papua Tersambung, Papua Terang, Papua Berkarya, Papua Bangga, dan Papua Hijau. Masing-masing dari bidang kegiatan ini mencakup sektor yang dibutuhkan untuk pengembangan kesejahteraan masyarakat Papua. 

Menurut Suharso, strategi komunikasi publik yang baik sangat penting di dalam membangun kepercayaan masyarakat, sehingga dibutuhkan peran serta bidang kehumasan dan seluruh pihak terkait. “Tahun 2021 menjadi target persiapan. Pengelolaan komunikasi publik terpadu menjadi mandatori, kebutuhan peran bidang kehumasan di dalam membangun trust public agar program pembangunan diterima, terlaksana, dan tentu saja mendapat dukungan dari seluruh stakeholder pembangunan,” jelas Suharso.

Sebagai informasi, Wapres telah memanggil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud M.D. terkait kondisi keamanan di Papua dan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membahas mengenai anggaran pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat. Wapres akan terus memantau dan mengoordinasikan kementerian/lembaga terkait agar percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua barat segera direalisasikan.

Selanjutnya: Jokowi ulang tahun, ini sepenggal doa dari Sri Mulyani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×