Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan, sebanyak 50-60 perusahaan sudah menyatakan komitmen mengimpor sapi hidup untuk memasok daging dan susu perah program makan bergizi gratis.
Ia menuturkan, perusahaan-perusahaan itu berasal dari dalam dan luar negeri.
"Ada beberapa, ada beberapa perusahaan. Kalau untuk mendatangkan sapi hidup yang untuk perah itu kalau enggak salah ada sekitar 50-60 perusahaan, yang susu, yang sapi untuk daging juga sama segitu," kata Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).
"Komitmen tapi ya, artinya belum ada satu pun perusahaan yang mendatangkan sapinya," imbuhnya.
Baca Juga: Bapanas Lakukan Rapid Test Anggur Muscat, Hasilnya Negatif
Sudaryono tidak memungkiri, minat itu sedikit banyak dipengaruhi oleh program makan bergizi gratis yang bakal dimulai pada Januari tahun depan.
Mereka merasa mendapat jaminan bahwa sapi-sapi yang didatangkan itu dibutuhkan untuk memasok daging dan susu segar.
"Karena ada jaminan paling tidak kebutuhan susu untuk makan bergizi, kan di masa depan besar, ya. Sehingga itu kan satu peluang juga dilihat oleh beberapa investor melihat peluang itu," ucapnya.
Kendati begitu Sudaryono menekankan, pihak yang mengimpor sapi bukan pemerintah. Ia menyatakan, pembuat kebijakan hanya membuka ruang yang lebar kepada dunia usaha untuk berpartisipasi berbisnis dan mendatangkan sapi hidup ke Indonesia.
Dengan begitu di masa depan, Indonesia tidak perlu mengimpor daging dan susu sapi dari luar negeri.
"Untuk supaya memenuhi kebutuhan daging dan susu yang selama ini impor. Sehingga kita berharap dengan populasi yang besar maka ketersediaan daging dan susunya itu bisa diproduksi dalam negeri, sehingga kita tidak lagi impor dalam bentuk barang jadi," beber Sudaryono.
Terkait targetnya, ia berharap terealisasi secepatnya atau minimal sudah ada pengiriman (shipment) dalam tiga bulan pertama.
"Mungkin dalam 3 bulan pertama kita sudah bisa ada shipment yang pertama, kita targetkan ke sana. Jumlahnya total yang komitmen untuk susu plus sapi kira-kira 2 juta ekor," jelas Sudaryono.
Baca Juga: Ada Program Makan Bergizi Gratis, Impor Daging Berpotensi Melonjak
Sebagai informasi, Program makan bergizi gratis yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dipastikan akan dimulai pada 2 Januari 2025.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana sebelumnya mengatakan, ada sejumlah pihak yang dilibatkan untuk menyukseskan program ini, salah satunya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Penerima program bakal diprioritaskan untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan seluruh anak sekolah dari mulai PAUD sampai SMA negeri dan swasta.
"Jadi (2 Januari 2025). TNI itu salah satu mitra yang bisa membantu kesuksesan program makan bergizi. Salah satu saja, sementara mitra lain juga kan banyak," kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2024).
Dadan menuturkan, TNI sebagai mitra operasional bakal dilibatkan mengingat institusi itu memiliki struktur hingga ke lapisan bawah.
Pelibatan TNI ini pun juga tercermin usai Prabowo melantik Lodewyk Pusung sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, kemarin.
"Sementara yang lain juga akan banyak terlibat terutama koperasi, BUMDes, dan pihak ketiga lainnya," beber Dadan.
Baca Juga: Ada Program Makan Bergizi Gratis, Impor Daging Berpotensi Melonjak
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wamentan Ungkap Ada 60 Perusahaan Minat Impor Sapi untuk Program Makan Bergizi Gratis", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2024/10/31/15251511/wamentan-ungkap-ada-60-perusahaan-minat-impor-sapi-untuk-program-makan?page=all#page2.
Selanjutnya: Harga Pangan di Jawa Tengah, 31 Oktober 2024: Harga Bawang Merah & Minyak Goreng Naik
Menarik Dibaca: Hujan Turun di Semua Daerah, Ini Proyeksi Cuaca Besok (1/11) di Yogyakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News