Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama instansi lain seperti Polri, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan lain-lain bertindak cepat dalam menindak penimbunan dan spekulasi alat kesehatan serta obat penunjang Covid-19.
Hal ini dikatakan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga saat menjadi pembicara dalam Webinar Perlindungan Masyarakat Dalam Perdagangan Alkes dan Obat Covid bersama Kabareskrim Polri dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN). Webinar ini diselenggarakan oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI).
Beberapa waktu belakangan ini sempat terjadi kelangkaan oksigen, regulator hingga obat-obat serta vitamin untuk penanganan covid-19. Kelangkaan ini sebagian disebabkan oleh melonjaknya permintaan pasar karena naik tajamnya penderita Covid. Sebagian lain disebabkan oleh adanya upaya penimbunan beberapa pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab. Melihat lonjakan permintaan pasar, sebagian pihak berusaha mengambil keuntungan yang tidak sewajarnya.
Jerry mengatakan bahwa Kemendag punya satu unit khusus dalam pengawasan dan penindakan pelanggaran dalam bidang perdagangan yaitu Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN).
Baca Juga: Pemerintah menetapkan PPKM level 4 hingga 25 Juli 2021, ini poin-poin aturannya
Ditjen PKTN selama ini diketahui sangat aktif menjalin sinergi dengan Polri dan instansi terkait dalam menangani seluruh pelanggaran perdagangan termasuk penimbunan alkes dan obat Covid kali ini.
“Kemendag melalui Ditjen PKTN bergerak cepat bersama Polri, BPKN dan lain-lain. Karena itu bisa kita lihat bahwa penimbunan-penimbunan yang tidak sewajarnya terhadap alkes dan obat Covid bisa segera terungkap dan ditangani,” kata Jerry, Rabu (21/7).
Pengawasan dan penindakan yang cepat ini menurut Jerry bisa menjadi sarana untuk memberikan efek jera. Ia mengingatkan bahwa negara saat ini sedang berjuang secara sungguh-sungguh untuk mengendalikan penyebaran dan dampak Covid-19. Karena itu, ia meminta kerja sama semua pihak agar tidak mencari kesempatan yang tidak wajar di masa pandemi ini.
Baca Juga: Cara perawatan dan hal yang tidak boleh dilakukan pasien Covid-19 di rumah
“Kita menyadari bahwa pedagang dan pelaku usaha juga ingin untung. Tetapi tentu saja ada batas kewajaran tertentu, baik secara legal maupun etis. Karena itu, akan lebih baik jika semua pihak bersikap mendukung masyarakat dan negara dengan melakukan aktifitas yang sewajarnya atau bahkan lebih mengutamakan nilai-nilai sosial,” tambah Jerry.
Jerry memastikan bahwa Pemerintahan Presiden Joko Widodo sangat serius dalam menangani lonjakan penderita Covid beberapa minggu ini. Varian delta yang menjadi penyebab lonjakan terus ditindaklanjuti dalam berbagai aspek, termasuk dalam aspek perdagangan. Pemerintahan Jokowi ingin memastikan bahwa rantai pasokan alkes, oksigen dan obat-obatan serta vitamin bisa berlangsung lancar.
Baca Juga: 10 Manfaat air mawar, mengurangi kemerahan dan iritasi kulit
Keseriusan pemerintah ini berhasil menekan upaya spekulasi dan hambatan perdagangan sehingga kelangkaan berbagai alat penunjang dan obat untuk covid bisa segera teratasi. Saat ini pasokan oksigen berikut regulatornya sudah mulai teratasi. Hal yang sama Nampak di suplai obat-obatan dan vitamin. Untuk kebutuhan dasar makanan berupa sembako dan lain-lain juga terhitung sangat aman sehingga tidak terlihat panic buying di masyarakat.
“Jadi penanganan covid ini. Khususnya dalam bidang perdagangan relatif sangat terkendali. Kami berharap kerja sama masyarakat. Jika masyarakat melihat ada pelanggaran oleh pelaku tertentu, kami berharap bisa segera melaporkan agar bisa ditindaklanjuti secepatnya,” tutup Jerry.
Selanjutnya: Cari Obat Covid-19 untuk isoman? Cek stok di apotek lewat Farmaplus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News