kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wamen Investasi Yuliot Tanjung Ungkap Rencana Investor Asing di IKN


Kamis, 18 Juli 2024 / 18:28 WIB
Wamen Investasi Yuliot Tanjung Ungkap Rencana Investor Asing di IKN
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan ucapan selamat kepada Yuliot Tanjung usai dilantik menjadi Wakil Menteri Investasi oleh di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2024).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM Yuliot Tanjung mengungkapkan adanya rencana investor asing berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Yuliot mengatakan, hingga saat ini sudah ada lebih dari 400 letter of intent (LoI) atau minat investasi.

Ia menambahkan bahwa sudah ada investor asing yang akan berinvestasi di bidang renewable energy (energi terbarukan).

Baca Juga: Jelang Lengser, Presiden Jokowi Lantik Tiga Wakil Menteri

"Renewable energy sudah ada investor yang mendaftarkan kegiatan investasinya juga sudah mempersiapkan pelaksanaan kegiatan investasinya," ucap Yuliot di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/7).

Yuliot mengatakan bahwa investor itu bukan lagi di tahap LoI. Akan tetapi tengah berada di tahap pengurusan perizinan. Namun, Ia tidak menjelaskan lebih lanjut asal negara investor asing yang dimaksud.

"Bukan (tahap LoI), kalau itu sudah tahap perizinan, mereka sudah masuk tahap perizinan," ujar Yuliot.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan, terdapat investor Uni Emirat Arab (UEA) yang menyampaikan minat investasi solar panel di IKN. 

Baca Juga: Jadi Wakil Menteri Investasi, Yuliot : Hilirisasi hingga IKN Jadi Prioritas

Bahlil mengaku belum bisa bicara banyak perihal minat investasi EBT dari investor UEA. 

Menurutnya, pengerjaan proyek akan dilakukan dengan skema B to B dan melibatkan PLN. Bahlil juga belum bisa memastikan apakah realisasi investasi dapat dilakukan tahun ini. Ia hanya berharap penandatanganan kontrak proyek dapat dilakukan tahun ini. 

"Nilai (investasi) kita belum bicara, kapasitasnya kurang lebih 1,2 gigawatt," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (18/4/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×