Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memprediksi panen raya beras akan geser ke Februari sampai Maret 2025.
Prediksi itu dibahas dalam rapat koordinasi bidang pangan di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/12/2024).
“Panen (beras) nanti akan maju, biasanya panen raya itu Maret-April, ini panen raya akan bergeser. Nanti panen raya Februari-Maret. Oleh karena itu, harus bisa diserap Bulog. (Tolong) dimonitor betul oleh kepala daerah,” kata Zulhas dalam keterangannya, dikutip Kamis (26/12/2024).
"Jangan sampai nanti (panen raya) Februari dan Maret, petani gabahnya tidak terserap,” ujar Gabah
Baca Juga: Makanan Pokok Rakyat Tetap Bebas PPN: Komitmen Kemenkeu Jaga Kesejahteraan
Dalam rapat tersebut juga dibahas besaran harga gabah.
Zulhas mengatakan bahwa pihaknya akan mengusulkan harga gabah Rp 6.500 sampai 7.000 per kilogram. Usulan itu akan dilaporkan ke Presiden Prabowo Subianto.
"(Terkait) harga kami sudah runding antara Rp 6.500 apa 7.000 (per kilogram). Nanti akan kami laporkan kepada Bapak Presiden untuk kita putuskan harga gabah," kata Zulhas.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi juga mengungkapkan, pemerintah tengah mendorong kebijakan penyesuaian harga gabah.
“Mengenai rencana persiapan serap gabah oleh Bulog, kita tengah mendorong kebijakan penyesuaian harga gabah. Ini supaya nanti bisa lebih mendorong petani kita untuk memproduksi. Apalagi Bapak Presiden Prabowo sudah sepakat bahwa tidak ada impor beras pada 2025," kata Arief.
Dalam kesempatan itu, Arief juga mendorong para kepala daerah di Jawa Barat supaya bisa membangun RMU (Rice Milling Unit).
"Jadi gabah bisa dikeringkan, diolah, digiling, dan diekspor ke daerah lain. Perlu diingat, beras merupakan salah satu kontributor inflasi," kata Arief.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono juga menekankan agar Perum Bulog siap-siap menyerap beras dari petani.
“Kami mohon Bulog untuk siap siap banjir beras tahun depan. Jangan sampai petani sudah kita push produksi tapi tidak ada yang nyerap, apalagi harga jatuh,” ujar Sudaryono.
Menurut dia, penyerapan gabah petani sangat krusial karena berkaitan langsung dengan kesejahteraan petani.
Wamentan mengingatkan agar pembahasan terkait penyerapan panen raya dilakukan secara serius untuk memastikan proses berjalan lancar.
“Saya kira ini sangat penting dan bisa dibahas lebih lanjut agar serapan prodiksi gabah berjalan dengan sangat baik,” kata Sudaryono.
Baca Juga: Beras Premium dan Medium Domestik Tak Akan Dikenakan PPN 12%
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Panen Raya Diprediksi Februari-Maret, Zulhas Usulkan Besaran Harga Gabah ke Prabowo", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2024/12/26/144725626/panen-raya-diprediksi-februari-maret-zulhas-usulkan-besaran-harga-gabah-ke?page=2.
Selanjutnya: Antisipasi Hujan di Jogja Mulai Sore, Intip Prakiraan Cuaca Besok Wilayah DIY
Menarik Dibaca: Antisipasi Hujan di Jogja Mulai Sore, Intip Prakiraan Cuaca Besok Wilayah DIY
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News