kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Wakil Ketua MPR imbau KPK tak tebang pilih


Rabu, 29 Januari 2014 / 08:34 WIB
Wakil Ketua MPR imbau KPK tak tebang pilih
ILUSTRASI. PBI JK adalah peserta jaminan kesehatan yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang iuran BPJS Kesehatannya dibayarkan oleh pemerintah.ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA.  Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak tebang pilih dan menelusuri dugaan korupsi melibatkan elite partai politik.

Salah satu kasus yang mencuat belakangan adalah dugaan keterlibatan petinggi Fraksi dan Partai Golkar di dalam kasus korupsi seperti Sekjen Golkar Idrus Marham dan Ketua Fraksi Setya Novanto.

Menurut Melani, adalah tugas KPK memberantas korupsi, dan MPR/DPR akan selalu mendukung apa yang mereka lakukan.

"KPK kita dukung, korupsi tak ada ampun. Apalagi di Komisi III, apapun, di manapun, siapapun, harus ditindak tegas. Soal korupsi, tak ada bargaining. Harus tegas tidak pandang bulu, tidak tebang pilih," tegas Melani di Jakarta, Selasa (28/1).

Melani sendiri meyakini Partai Golkar tidak ada niat menghalangi KPK dalam menyidik dugaan keterlibatan Idrus Marham dan Setya Novanto dalam kasus korupsi. Dia juga meyakini KPK, dalam menyidik kasus diduga melibatkan kedua sosok itu, akan hati-hati dalam artian akan mencari minimal dua alat bukti terlebih dahulu.

"Saya kira KPK ingin mencari bukti yang lebih akurat," tuturnya.

Sebelumnya, diketahui bahwa Politikus Partai Golkar Chairunnisa bersaksi di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di KPK, bahwa ada pemberian uang Rp2 miliar dari Sekjen Golkar Idrus Marham kepada Akil Mochtar saat masih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Nisa, uang itu sebagai sogokan terkait sengketa hasil Pilkada Palangkaraya.

Di persidangan, Chairunnisa sempat hendak 'ngeles' dan menyatakan itu hanya rumor. Namun oleh Jaksa, lantas dibacakan isi pesan pendek antara Chairunnisa dengan Akil.

"Ibu menanyakan (ke Akil, red), walikota Palangkaraya kan 2 ton. Kemudian jawab Pak Akil itu kan untuk perjuangan umat, diskon. Ini lebih kaya dari wakil Palangkaraya, tiga malah kurang lho," kata jaksa bernama Pulung Rinandoro soal isi pesan pendek itu. (Hendra Gunawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×