kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Wakil Ketua DPR tidak setuju opsi kenaikan harga BBM


Kamis, 10 Maret 2011 / 12:27 WIB
Wakil Ketua DPR tidak setuju opsi kenaikan harga BBM
ILUSTRASI. Dirut PT Barito Pacific Tbk, Agus Salim Pangestu (kedua kanan), Wakil Direktur Utama Rudy Suparman (kedua kiri), Direktur Andry Setiawan (kiri) dan Direktur Independen David Kosasih, berbincang usai menggelar acara Investor Gathering, di Jakarta, Senin (2


Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Edy Can


JAKARTA. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso tidak setuju jika pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Dia beralasan kondisi sosial dan ekonomi Indonesia belum siap.

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini meminta, pemerintah mengkaji serius dan lebih mendalam jika ingin menaikkan harga BBM. "Pemerintah harus mempunyai formula yang menyeluruh untuk memastikan penyelundupan BBM sudah bisa dicegah dan pengeplosan pun bisa dicegah. Kalau itu semua belum bisa dicegah, saya termasuk orang yang tidak setuju," ujar Priyo, Kamis (10/3).

Opsi menaikkan harga BBM subsidi datang dari tim pengkaji akademis dampak kebijakan pembatasan BBM. Salah satu dari tiga opsi itu adalah menaikkan harga jenis BBM subsidi premium sebesar Rp 500 per liter.

Menurut Priyo, opsi menaikkan harga itu harus jelas. Jika tidak jelas, dia mengatakan DPR tidak akan setuju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×