kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wakil Ketua DPR: Tak semua studi banding bermanfaat


Selasa, 19 April 2011 / 17:29 WIB
ILUSTRASI. Skin Epic Badang sudah rilis, begini tampilannya


Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Tak semua studi banding ke luar negeri yang dilakukan anggota DPR bermanfaat. Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengakui hanya beberapa studi banding yang benar-benar diperlukan.

Pramono beralasan studi banding diperlukan hanya untuk memperoleh informasi awal jika anggota DPR akan membuat suatu undang-undang yang belum pernah ada. Dia mencontohkan seperti dalam pembuatan undang-undang dengan geospasial, kultural dan masih banyak lagi.

Alasannya karena DPR dan pemerintah tidak punya pengalaman sama sekali. "Nggak mungkin (kalau) kami nggak punya pengalaman sama sekali kemudian ingin membuat undang-undang, itu namanya ngarang,” ujar Pramono, Selasa (19/4).

Namun, untuk studi banding dalam penyempurnaan undang-undang alias revisi, Pramono menganggap tidak perlu. Karena itu, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini setuju jika ada pembatasan kunjungan kerja ke luar negeri.

Asal tahu saja, anggota Komisi I DPR berangkat ke empat negara pada akhir pekan lalu. Kunjungan ke luar negeri ini dianggap sebagian pihak tidak bermanfaat dan memboroskan keuangan negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×