kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.210   0,00   0,00%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Waduh, Tiap Bulan Sekjen Kemenlu Minta Jatah Rp 25 Juta


Jumat, 12 Maret 2010 / 09:50 WIB


Reporter: Epung Saepudin | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Korupsi tiket di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) makin memanas. Pasalnya, Mantan Sekretaris Jenderal Kemenlu Imron Cotan yang telah diperiksa penyidik selama 11 jam dituding sering minta sejumlah uang dari dana korupsi hasil penunjukan langsung tujuh rekanan agen perjalanan yang melakukan mark up tiket perjalanan dinas di Kementian Luar Negeri (Kemenlu).

"Dia meminta jatah Rp 25 juta per bulan dari pengeluaran pembelian tiket diplomat," kata Irfan Fahmi, selaku kuasa hukum Adang Sudjana, mantan kasir pada Kepala Sub Bagian Administrasi Perjalanan Dinas, yang diperiksa sebagai saksi, di Kejaksaan Agung, Kamis sore kemarin.

Uang Rp 25 juta tersebut memang tidak diminta langsung oleh Imron Cotan, tapi diwakili oleh mantan Staf Biro Keuangan Kemenlu Ade Wismar Widjaja. "Pak Ade minta itu pada Pak Adang selama bertahun-tahun," tegas Irfan. Dari Ade uang itu kemudian diberikan kepada Sekretaris Imron Cotan, yakni Tusmiati.

Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Arminsyah mengatakan, tujuh rekanan biro perjalanan dinas para diplomat diketahui ternyata juga ditunjuk langsung oleh Imron Cotan. Arminsyah bilang, Imron ditengarai mengetahui aliran dana dalam korupsi tiket.

"Keterangan Imron penting karena dia kuasa pengguna anggaran. Tentunya, dia tahu penggunaan anggaran," tandasnya. Menurutnya, Imron dijadwalkan akan diperiksa lagi oleh penyidik Kejaksaan karena keterangannya diperlukan penyidik guna memperjelas aliran dana korupsi tiket.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×