kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Waduh! 10 waduk mengalami kekeringan


Jumat, 07 September 2012 / 13:49 WIB
Waduh! 10 waduk mengalami kekeringan
ILUSTRASI. 5 Resep jamu tradisional yang bisa pelihara kesehatan tubuh saat pandemi Covid. Foto: Kunyit asam


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menemukan 10 waduk di Indonesia dalam keadaan kekeringan. Sementara ada 19 waduk dalam kondisi normal dan 42 waduk lainnya dalam kondisi waspada.

Hal tersebut disampaikan oleh Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB di Jakarta, Jumat (7/9). Sutopo bilang, data itu berasal dari survei Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terhadap 71 waduk yang tersebar di Indonesia, hingga akhir Agustus 2012 lalu.

Sutopo menjelaskan, kondisi muka air waduk normal jika elevasi aktual lebih besar dari normal. Waduk dinyatakan waspada, jika volume aktual kurang dari normal tetapi lebih besar daripada siaga kekeringan. Sedangkan kering jika elevasi aktual lebih rendah daripada elevasi siaga kekeringan.

Ada pun tiga waduk besar di Jawa Barat kondisinya waspada yaitu Saguling, Cirata dan Jatiluhur. Terdapat selisih 187,66 juta meter kubik dari normalnya. Hal yang sama juga terjadi di Jawa Tengah, seperti waduk Wonogiri, Cacaban, Rawapening, Gembong, Sudirman.

Di Jawa Tengah terdapat 9 waduk dalam kondisi normal, 20 waspada, dan 8 kering. Waduk Sermo di DIY juga dinyatakan waspada. Demikian pula waduk Lahor, Sutami dan Bening mengalami waspada.

Total di Jawa Timur terdapat 7 waduk kondisi normal, 13 waspada, 1 waduk kering. 10 waduk yang kering itu adalah Krisak, Plumbon, kedungguling, Nawangan, Ngancar, Delingan, Gebyar, Botok, Prijelan, Gerogak. Sedangkan di Bali dari 5 waduk yang ada 4 waspada dan 1 kering.

"Kondisi demikian menyebabkan pasokan air berkurang. Banyak faktor yang menyebabkan kekeringan terjadi setiap tahun, selain faktor musim yaitu antara lain kerusakan DAS, pencemaran air, minimnya kawasan hutan, sedimentasi waduk, dan lainnya," jelasnya.

Sementara itu, hasil prediksi BMKG, musim kemarau maish akan terjadi hingga Oktober. Meskipun BMKG memperkirakan, kemarau periode ini tergolong kemarau normal. Namun di berbagai daerah dampak kemarau membuat tanaman pertanian puso.

"Tercatat 127.788 ha lahan sawah yang puso dan kekeringan. Kekeringan terjadi diantaranya di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagainya. Kemarau juga menyusutkan cadangan air waduk," tambah Sutopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×