kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemerintah akui kekeringan cukup mengkhawatirkan


Kamis, 06 September 2012 / 14:04 WIB
Pemerintah akui kekeringan cukup mengkhawatirkan
ILUSTRASI. Gerai produk kecantikan atau kosmetika Martha Tilaar


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Musim kemarau yang ekstrim kali ini telah berdampak pada kekeringan di sejumlah daerah. Kondisi kekeringan ini telah membuat pemerintah khawatir.

"Tidak semua provinsi mengalami kekeringan. Tapi cukup mengkhawatirkan juga," kata Menteri koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Kamis (6/9).

Berdasarkan perkiraan BMKG, Agung menyebutkan cuaca ekstrim ini bakal berakhir di akhir September ini. Meski begitu, pemerintah tidak tinggal diam saja.

Sejumlah kebijakan sudah dirancang dan siap dijalankan. Pemerintah siap menggunakan dana kontijensi untuk mengatasi kekeringan ini. Dana kontingensi pangan dalam APBN 2012 sebesar Rp 3 triliun dan masih ada akumulasi dari tahun sebelumnya, yakni Rp 1 triliun.

Salah satu program yang hendak dijalankan yakni program pompanisasi. Pompanisasi ini untuk menyalurkan air yang terdapat sumber air untuk dialirkan ke daerah yang kering. Adapun pompa yang akan dibagikan itu digunakan oleh pemerintah daerah setempat. Pompa tidak dibagikan langsung ke petani.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan ada sembilan provinsi yang menjadi prioritas penanganan dari bencana kekeringan. Sembilan provinsi menjadi prioritas penanganan yaitu Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, dan Papua Barat.

Upaya yang mesti dilakukan adalah distribusi air melalui tangki air, penyediaan pompa air, pembuatan sumur pantek atau sumur bor, hujan buatan, pembangunan embung atau reservoir, dan pengaturan pemberian air untuk pertanian dengan system gilir giring.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×