Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Belum lagi, penyebaran virus corona yang berlarut-larut bisa semakin menekan harga komoditas. Pemicunya sama, melemahnya produktivitas China sehingga permintaan terhadap barang kebutuhan industri dan bahan baku semakin terbatas.
Sentimen virus corona semakin memperburuk imbas perang dagang dan perlambatan ekonomi yang sebelumnya telah menekan ekspor Indonesia ke China. Padahal, China merupakan rekan utama dan memiliki peran sekitar 20% pada keseluruhan perdagangan internasional Indonesia.
Baca Juga: Rupiah diproyeksi kembali melemah pada perdagangan besok
“Skenario terburuk adalah kasus virus corona ini berkepanjangan lebih dari empat bulan, sehingga perhitungan kasarnya bisa menurunkan pertumbuhan PDB Indonesia sekitar 0,2%-0,4%. Dampak besarnya pada perdagangan kita mungkin tidak secara langsung, tapi lebih dampak regional," tandas Fithra.
Meski begitu, tentunya tetap ada harapan virus corona bisa segera tertangani secara cepat dan sigap oleh pemerintah China maupun global. Berkaca pada kasus SARS pada 2003 silam, wabah semacam ini bisa teratasi kurang dari empat bulan sehingga tekanan perekonomian terhadap China hanya dalam jangka pendek dan bisa berbalik membaik setelahnya.
Baca Juga: Virus corona kian menyebar, Arab Saudi monitor perkembangan pasar minyak global
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News