kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Virus corona membuat devisa impor ikut anjlok


Selasa, 03 Maret 2020 / 17:39 WIB
Virus corona membuat devisa impor ikut anjlok
ILUSTRASI. Konferensi pers Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Ditjen Bea dan Cukai, Syarif Hidayat di Jakarta (3/3/2020). Bea Cukai catat sejak virus corona merebak pada akhir 2019 sampai dengan akhir bulan lalu, devisa impor telah berkontraksi.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bea Cukai mencatat sejak virus corona merebak pada 19 Desember 2019 sampai dengan akhir bulan lalu, devisa impor telah kontraksi. Otoritas menyinyalir, tren ini akan berlangsung sampai pertengahan tahun ini. 

Berdasarkan data Bea Cukai devisa impor sampai dengan 29 Februari 2020 sebesar US$ 3,03 miliar, angka ini terjun 25,09% dibanding awal November 2019 yang mampu mengumpulkan devisa impor sebesar US$ 4,02 miliar. 

Baca Juga: Waspada corona, penjualan masker di Apotek K24 naik empat kali lipat di Februari

Sementara pada rentang pekan pertama saat virus korona terjadi devisa impor hanya US$ 1,91 miliar. 

Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Syarif Hidayat mengatakan tren impor di awal tahun memang biasanya turun. 

Ini karena adanya libur hari raya Natal dan tahun baru, disusul Imlek yang jatuh pada akhir Januari lalu. 

Namun, dengan adanya virus korona makin buat kinerja impor terpuruk. Syarif bilang seharusnya dua pekan setelah Imlek, impor kembali naik terutama yang berasal dari China. 

“Harusnya impor rebound, tapi ini tidak, memang yang paling berpengaruh itu impor dari China. Sementara yang lain masih aman-aman saja,” kata Syarif, Selasa (3/2).

Baca Juga: Istana siapkan sanksi hukum kepada yang bocorkan data pasien virus corona

Syarif menyampaikan aktifitas industri di China saat ini sedang melandai. Sebagian pekerja bahkan masih dirumahkan sampai 8 Maret 2020. Setali tiga uang, kegiatan ekonomi China relatif terhenti termasuk supply barang impor. 

Berdasarkan sebaran negara importir, devisa atas barang-barang China pada akhir bulan lalu koreksi 42,2% atau setara US$ 463 juta. 

Bea Cuka menghitung pencapaian tersebut dihitung sebelum virus corona menyebar yakni pada November 2019. Sementara pada pekan pertama virus korona merebak, devisa impor China sudah jatuh menjadi US$ 692 juta.

Baca Juga: Kontak dengan orang Singapura terjangkit corona, 15 warga Batam dikarantina

Di sisi lain, devisa impor lima negara teratas yakni Jepang, Korea Selatan, Thailand, Singapura, dan Amerika Serikat (AS) pada periode sama hanya koreksi 2,6% atau setara US$ 1,16 miliar. 

Syarif bilang penurunan kelima negara ini cenderung terjaga, sekalipun turun karena memang aktivitas ekonomi secara global yang belum pulih. Bea Cukai juga mencatat, semua jenis barang impor turun mulai dari komoditi semi-semi manufaktur, komputer, mesin, tekstil, hingga handphone

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×