Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
Berdasarkan sebaran negara importir, devisa atas barang-barang China pada akhir bulan lalu koreksi 42,2% atau setara US$ 463 juta.
Bea Cuka menghitung pencapaian tersebut dihitung sebelum virus corona menyebar yakni pada November 2019. Sementara pada pekan pertama virus korona merebak, devisa impor China sudah jatuh menjadi US$ 692 juta.
Baca Juga: Kontak dengan orang Singapura terjangkit corona, 15 warga Batam dikarantina
Di sisi lain, devisa impor lima negara teratas yakni Jepang, Korea Selatan, Thailand, Singapura, dan Amerika Serikat (AS) pada periode sama hanya koreksi 2,6% atau setara US$ 1,16 miliar.
Syarif bilang penurunan kelima negara ini cenderung terjaga, sekalipun turun karena memang aktivitas ekonomi secara global yang belum pulih. Bea Cukai juga mencatat, semua jenis barang impor turun mulai dari komoditi semi-semi manufaktur, komputer, mesin, tekstil, hingga handphone.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News