Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sebaliknya, wabah kembali muncul di Chile. Bahkan setelah vaksinasi dilakukan kepada lebih dari sepertiga populasinya yang berjumlah 19 juta. Chile menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tercepat di dunia.
Tetapi hal itu tidak cukup cepat menghentikan penyebaran varian agresif yang melanda Amerika Latin.
“Kelompok orang yang paling awal divaksinasi di Chile adalah orang tua. Kurang dari 15 juta dosis yang diberikan ke Chile berarti hanya 7 juta orang yang bisa mendapatkan suntikan kami. Itu sama dengan 36 persen dari 19 juta populasi,” kata CEO Sinovac Yin.
“Itu normal jika negara mencatat kebangkitan infeksi karena aktivitas sosial meningkat di antara orang-orang muda, yang sebagian besar tidak diinokulasi.”
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 sudah melampaui 20 juta dosis
Menurutnya, di antara orang yang divaksinasi CoronaVac di Chile, 89 persen terlindungi dari risiko serius Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif.
“Perlindungan vaksin kemungkinan akan bervariasi dari satu tempat ke tempat lain karena varian virus. Tetapi suntikan Sinovac tampaknya bertahan dengan baik terhadap mutasi baru yang menjadi perhatian,” terang CEO Sinovac itu.
Baca Juga: Setengah juta dosis vaksin Sinopharm tiba Sabtu, ini respons Kadin
Pertanyaan kunci untuk semua vaksin Covid-19 adalah apakah mereka dapat mencegah atau menghalangi penularan virus yang sebenarnya. Pada kesempatan yang sama, Yin mengatakan Sinovac belum tahu apakah suntikannya, vaksin tradisional yang tidak aktif, dapat menghentikan atau mengurangi penularan virus sejak awal. Tetapi, kata dia, fakta bahwa itu (Sinovac) mencegah penyakit serius dan kematian lebih penting.